Novel Baswedan, Penyidik KPK saat memberikan orasi sepulangnya dari perawatan di Singapura akibat siraman air keras yang hingga saat ini pelakunya belum terungkap
Jakarta – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengaku prihatin atas sikap pemerintahan Presdien Jokowi yang menganggap penyerangan terhadap KPK sebagai permasalahan kecil.
Menurutnya, pernyataan pembantu Presdien Jokowi yang menyebut penyerangan terhadap pegawai KPK sebagai masalah kecil sangat memprihatinkan penegakan hukum di tanah air.
“Saya pernah dengar pernyataan pembantu Presiden yang menyatakan bahwa Presiden tidak mungkin melihat permasalahan yang kecil-kecil. Boleh ini dianggap masalah kecil, tapi saya heran kalau ini dianggap bukan masalah penting,” kata Novel, di Jakarta, Minggu (17/6).
Novel mempertanyakan, jika masalah penyerangan terhadap pemberantasan korupsi dianggap masalah kecil, lalu masalah seperti apa yang dianggap penting oleh pemerintah saat ini.
“Kalau penyerangan orang-orang yang memberantas korupsi dianggap bukan masalah penting, terus yang penting seperti apa?” tanya Novel.
Sebab, kata Novel, jangan harap Indonesia akan dapat memberangus tindak kejahatan korupsi, jika kasus penyerangan terhadap KPK tidak dapat diusut hingga tuntas.
“Kedua saya berpandangan bahwa kalau yang seperti ini bukan dianggap masalah penting apakah kita di Indonesia ini masih bercita-cita memberantas korupsi, itu yang bahaya,” tegasnya.
Sebelumnya, Novel kembali menyebut ada oknum jenderal Polri di balik penyiraman air keras yang mengakibatkan matanya lumpuh.
“Berkali kali saya sampaikan bukan sekedar saya sebagai korban, tapi kita lihat penyerangan terhadap KPK secara fisik sering terjadi, bahkan saya mempunyai keyakinan dan dugaan kuat beberapa kejadian itu pelakunya sama maksudnya oknum Polri yang terlibat jenderalnya,” kata Novel.
TAGS : Novel Baswedan Penyidik KPK Wadah Pegawai KPK
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/36335/Novel-Apakah-Indonesia-Masih-Bercita-cita-Memberantas-Korupsi/