JawaPos.com – Pengadaan vaksin Covid-19 yang rencananya akan siap mulai pada November 2020 besok sepertinya akan mundur. Head Of Corporate Communication PT Bio Farma (Persero) Iwan Setiawan mengatakan, pihaknya baru akan menerima bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac asal Tiongkok bulan depan.
“Iya (terlambat), November nanti kami baru terima bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac berupa bulk,” ujarnya kepada JawaPos.com saat dihubungi, Sabtu (24/10).
Selanjutnya, Iwan melanjutkan, pihaknya juga sambil menunggu hasil uji klinis tahap tiga yang saat ini sedang berjalan hingga Januari 2021. Jika hasil uji klinis tsb berhasil, akan dilakukan permohonan registrasi ke BPOM untuk mendapatkan EUA (Emergency Use Authorization), dan baru dilakukan produksi massal di BF. “Jadwal persisnya dan siapa yg lebih dahulu mendapat vaksinasi merupakan domain Kemenkes,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Tim Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) yang juga Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut, tiga juta vaksin Covid-19 dari Sinovac akan masuk ke Indonesia pada akhir 2020.
Namun, tiga juta vaksin tersebut belum bisa langsung digunakan karena masih harus menunggu hasil uji sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebab, dalam hal ini sangat perlu kehati-hatian karena ini melibatkan kesehatan masyarakat. Pemerintah tidak ingin ada efek samping dari vaksinasi tersebut.
Selain tiga juga vaksin Covid-19, juga ada 15 juta dosis berbentuk bahan baku yang disiapkan akhir tahun dan akan diproduksi oleh Bio Farma. Tak hanya dari Sinovac, lanjut dia, alokasi vaksin untuk Indonesia juga datang dari Sinopharm sebanyak 15 juta dosis vaksin mandiri dan Cansino sebanyak 100 ribu dosis.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link