Situasi di ibu kota Teheran pasca gugurnya Jenderal Qassem Soleimani (Foto: EPA)
Jakarta, Jurnas.com – Ada pemandangan tak biasa saat Zainab tiba di pusat Kota Teheran sekira pukul dua siang, pada Selasa (7/1). Sepanjang mata memandang, ibu kota Iran itu bak memuntahkan jutaan manusia berbaju hitam.
Sebagian besar pertokoan tutup. Sekolah dan kampus diliburkan. Yang tersisa cuma aroma duka yang pekat, setelah Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei menetapkan tiga hari masa berkabung, atas gugurnya Jenderal Qassem Soleimani.
“Semua berkabung, merasa kehilangan Jenderal Qassem,” kata pemilik nama lengkap Wa Ode Zainab itu saat dihubungi Jurnas.com.
Beberapa jam sebelum Zainab tiba, sebuah jet menebangkan jasad Jenderal Qassem dari Irak. Jutaan pelayat menyambut mendiang komandan Pasukan Quds itu dengan tangisan, sebagian lainnya bercampur marah.
Mereka dipaksa menerima kenyataan bahwa Qassem, orang terkuat nomor dua setelah Ayatullah Khamenei, tumbang di tangan Amerika Serikat (AS) lewat sebuah serangan pesawat tanpa awak pada 3 Januari 2020 di Baghdad, Irak.
Sementara Zainab, kali ini kurang beruntung. Calon doktor asal Indonesia di Al-Mustafa International University Tehran itu melewatkan prosesi salat jenazah yang dipimpin langsung oleh Ayatullah Khamenei.
“Almarhum dibawa ke Teheran karena rahbar dan pusat pemerintahan ada di sini,” ujar dia. Rahbar adalah pemilik otoritas agama tertinggi, yang merupakan keyakinan kelompok mazhab Syiah.
Duka atas berpulangnya Jenderal Qassem juga terlihat dari kebijakan pemerintah Provinsi Teheran. Kata Zainab, sepanjang hari moda transportasi umum hingga jalan tol digratiskan.
Tidak hanya itu, Gubernur Teheran juga membebaskan biaya penginapan dan konsumsi, untuk mengakomodasi jutaan pelayat yang datang dari berbagai kota di Iran.
“Pemerintah menyiapkan maukib (kemah-kemah) di sepanjang jalan untuk memudahkan pelayat mendapatkan konsumsi,” tutur Zainab.
“Tadi pas aku naik metro, enggak di-charge tiketnya,” imbuh dia.
Qassem dimakamkan di Kerman, kampung halaman sang jenderal pada Rabu (8/1) pukul enam pagi. Hanya beberapa jam usai penguburan, Iran melancarkan serangan rudal ke pangkalan militer koalisi internasional pimpinan AS di Irak.
TAGS : Iran Qassem Soleimani Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/65303/Nuansa-Pilu-Membiru-di-Kota-Teheran/