JawaPos.com – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak gelombang varian Omicron akan mendorong lonjakan kasus Covid-19 pada akhir Februari 2022. Saat ini saja, sejumlah daerah sudah melaporkan puncak kenaikan kasus seperti Depok dan Tangerang.
Hal itu terlihat dari kasus nasional di provinsi Jawa Barat dan Banten yang selalu masuk 3 besar penyumbang kasus nasional terbanyak.
Budi mengatakan, kasus Covid-19 di wilayah Depok dan Tangerang sudah lebih tinggi dari puncak gelombang varian Delta pada Juni-Juli 2021 lalu. Bali, kata Budi, juga akan segera menyusul.
“Tangerang dan Depok jumlah kasus sudah melampaui puncak Delta. DKI dan Bali will follow very soon,” kata Budi kepada wartawan, Minggu (6/2).
Kasus harian di Depok sudah menyentuh 1.600-an kasus per hari. Angka ini lebih tinggi dari gelombang Delta lalu di angka 1.500-an. Sementara itu di Tangerang Raya, jumlah kasus haruan sudah melesat sampai 4.000 orang per hari. Jauh dari gelombang Delta yang hanya mencatat angka terbanyak 3.000an kasus sehari.
“Luar Jawa-Bali masih rendah, akan menyusul dalam 3-4 minggu ke depan,” katanya.
Ia meminta agar pasien gejala ringan dan tanpa gejala dapat melakukan isolasi mandiri di rumah. Sehingga sakit bisa digunakan oleh yang benar-benar membutuhkan.
Kabar baiknya, tingkat hospitalisasi masih 30 persen dibandingkan dengan saat puncak Delta. Artinya pasien saat gelombang Omicron didominasi gejala ringan berkat cakupan vaksinasi yang luas.
Update BOR Saat Ini
Secara nasional, Kemenkes melihat tren perawatan pasien atau yang biasa disebut Bed Occupancy Ratio (BOR) di Indonesia masih berada pada ambang batas yang aman. Hingga hari ini, baru 20 persen (16.712) pasien yang dirawat dari 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan Covid-19.
Jumlah ketersedian tempat tidur perawatan khusus pasien Covid-19 pun masih bisa ditambahkan lebih banyak lagi apabila dibutuhkan, seperti halnya langkah yang dilakukan pemerintah tahun lalu.
Data terbaru dari Kota Depok, Jawa Barat misalnya, menunjukkan bahwa meskipun konfirmasi kasus positif lebih tinggi daripada gelombang kedua 2021 lalu, pasien yang dirawat di rumah sakitnya mencapai 52 persen.
Sementara itu kapasitas ruangan yang dialihkan untuk pasien COVID-19 masih 22 persen dari 30 persen ruangan untuk penanganan Covid-19.
Credit: Source link