“Karena Esemka pada awalnya berkonsep memproduksi mobil kerakyatan yang berharga terjangkau, apakah mobil listriknya nanti benar-benar akan berharga kerakyatan? apakah kualitasnya tetap dapat comply dengan standar safety internasional? itu hal yang sangat dinantikan,” kata Yannes saat dihubungi melalui pesan singkat di Jakarta, Rabu.
Sebelumnya, produsen otomotif lokal PT Solo Manufaktur Kreasi atau yang lebih dikenal sebagai Esemka, menggegerkan publik mengenai rencana keikutsertaan pada ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 pada 16-26 di JIEPXO, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Isunya, Esemka akan membawa kendaraan berteknologi baterai atau yang biasa dikenal sebagai kendaraan listrik untuk dipamerkan kepada pengunjung IIMS 2023.
Yannes juga menilai bahwa kehadiran Esemka harus sesuai dengan kaedah awalnya yang akan memberdayakan kualitas pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), UMK, hingga BUMDes untuk ikut serta dalam pembangunan kendaraan yang akan disajikan di pasar Indonesia.
Baca juga: Esemka ramaikan ajang IIMS 2023
“Pertanyaannya apakah Esemka masih setia dengan visi awalnya dulu? salah satunya adalah memberdayakan para siswa SMK?,” ucap dia.
Jika benar akan berkomitmen mendukung industri otomotif di Indonesia, Esemka harus memenuhi berbagai persyaratan umum yang memang biasa dilakukan oleh para produsen otomotif.
Diantaranya adalah keharusan memiliki modal yang cukup besar, karena industri perakitan otomotif membutuhkan biaya produksi yang tinggi, lalu tenaga kerja yang kompeten dan terlatih, baik dalam hal teknik maupun manajemen.
Esemka juga diharapkan memiliki sertifikasi dan standar kualitas yang memenuhi persyaratan pemerintah dan industri. Selain itu, Yannes juga mengimbau Esemka harus memiliki alat dan mesin produksi yang berkualitas dan memenuhi standar teknologi terkini.
“Sistem manajemen yang efektif dan terintegrasi dengan pemasok, konsumen, dan regulator, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan memenuhi permintaan konsumen dan juga dukungan pemerintah dan pihak terkait dalam hal peraturan, regulasi, dan fasilitas,” kata dia.
Dengan memiliki karakter dan juga modal yang kuat untuk bisa bersaing di industri otomotif, Esemka diyakini tidak akan mengalami permasalahan ke depannya dan tidak hanya sekadar menjadi importir biasa lagi.
Baca juga: Kemhan memborong 10 unit mobil Esemka untuk operasional
Baca juga: Kadin: Esemka perlu waktu isi ceruk pasar otomotif
Baca juga: Sebuah amanat, mobil Esemka harus kembali ke “rohnya”
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2023
Credit: Source link