Bendera Israel berkibar di depan Kubah masjid Shakhrah dan kota Yerusalem (AFP/Thomas Coex)
Jakarta – Presiden Paraguay Horacio Cartes menyatakan niatnya untuk memindahkan kedutaan besar negaranya di Tel Aviv, Israel, ke Yerusalem. Pernyataan itu dikeluarkan pada saat acara peringatan 70 tahun berdirinya negara Israel, yang berlangsung di Asunción, Paraguay, dan dihadiri oleh Duta Besar Israel untuk Paraguay, Zeev Harel.
“Secara politis, apa yang baru saja lakukan adalah berkomitmen. Netanyahu sangat menghormati Paraguay. Saya senang jika pemindahan kedutaan terjadi sebelum saya meninggalkan kursi kepresidenan,” ujar presiden kepada surat kabar lokal ABC Colour.
Presiden yang baru terpilih pada 22 April lalu, Mario Abdo Benítez, juga menghadiri acara tersebut, namun belum mengeluarkan pernyataan apapun mengenai pemindahan kedubes.
Desember lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan bahwa negaranya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem – keputusan yang dikecam oleh negara-negara Arab dan Muslim.
Pada 21 Desember, Majelis Umum PBB – dalam sebuah gerakan yang disponsori oleh Turki – mengadopsi resolusi untuk menolak keputusan Trump. Resolusi itu didukung oleh 128 negara dan ditolak oleh sembilan negara, sementara 35 negara lain, termasuk Paraguay, memilih abstain.
Di antara negara yang menolak resolusi, dua negara Amerika Latin lainnya, Guatemala dan Honduras, juga telah menyatakan keinginan mereka untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
Sehari setelah pemungutan suara di PBB, pemerintah AS mengumumkan kemenangan Juan Orlando Hernández dalam pemilihan umum 2017 di Honduras – yang ditandai dengan beberapa tuduhan penipuan.
Maret lalu, pemerintah Honduras mengatakan bahwa pihaknya akan memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem jika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan “sinyal” politik untuk mendukung langkah itu.
Sementara itu, Guatemala menyetujui pemindahan kedutaannya ke Yerusalem, bertepatan dengan peringatan hari berdirinya Israel dan pembukaan kedubes AS baru di kota itu.
Yerusalem masih menjadi poros konflik Palestina-Israel, karena Palestina mengharapkan Yerusalem Timur – yang sekarang diduduki oleh Israel – akan menjadi ibu kota Palestina di masa mendatang.
Israel menduduki seluruh wilayah Yerusalem setelah Perang Enam Hari pada 1967. Tahun 1980, Parlemen Israel mendeklarasikan Yerusalem sebagai “ibu kota abadi dan tak terpisahkan”, yang kemudian dikecam oleh masyarakat internasional. (AA)
TAGS : Paraguay Yerusalem Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/33534/Paraguay-Siap-Pindahkan-Kedutaan-ke-Yerusalem/