JawaPos.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri memastikan tidak ada peningkatan pergerakan teroris pasca aksi Siti Elina mencoba menerobos ke Istana Negara. Situasi dipastikan kondusif, sehingga masyarakat tidak perlu panik.
“Nggak masalah, nggak ada peningkatan eskalasi ancaman sehingga saya kira kegiatan masyarakat harusnya berlangsung aman, damai, dan tentram,” kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Sabtu (29/10).
Meski begitu, Densus tetap bekerja melakukan pendalaman terhadap jaringan teroris. Khususnya kelompok Negara Islam Indonesia (NII).
“Nanti pasti semua jaringan akan kita bongkar, kita monitor, saat ini terus terang kita masih mengembangkan penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.
Sebelumnya, seorang perempuan yang kemudian diketahui sebagai Siti Elina diamankan oleh petugas kepolisian karena diduga hendak menerobos masuk ke area Istana Negara. Siti sempat menodongkan pistol jenis FN kepada Paspampres yang bertugas.
“Betul (ditangkap) tadi di dekat Istana di Merdeka Utara,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman saat dihuhungi, Selasa (25/10).
Saat beraksi, Siti memakai cadar hitam dan baju gamis hitam. Siti mengenakan jilbab biru berukuran besar dan membawa tas hitam.
Awalnya Siti berjalan mengelilingi Istana Negara. Lalu mendadak menodongkan senjata api jenis FN ke Paspampres. “Tadi kita kan dari anggota bilang dia bawa senjata todongkan anggota ke Paspampres langsung sama anggota (Ditlantas) direbut,” jelas Latif.
Editor : Edy Pramana
Reporter : Sabik Aji Taufan
Credit: Source link