JawaPos.com – Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, sudah mulai kembali beroperasi pascainsiden kebakaran yang terjadi, pada Jumat (3/3) malam. PT Pertamina memastikan, pasokan BBM tidak akan terhambat terhadap wilayah operasional TBBM Plumpang.
“Dari pasokan BBM, operasional TBBM Pelumpang sudah beroperasi secara normal. Jadi, secara umum dapat kita pastikan tidak ada gangguan terkait pasokan BBM,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajar Djoko Santoso ditemui di posko korban kebakaran TBBM Plumpang, RPTRA Rasela, Rawabadak, Jakarta Utara, Minggu (5/3).
Fajar menjelaskan, pihaknya saat ini masih fokus pada penanganan korban akibat musibah kebakaran. Mengingat peristiwa itu menelan korban jiwa dan korban luka bakar.
“Fokus utama Pertamina saat ini bagaimana penanganan warga yang terdampak ya. Untuk yang di rumah sakit kemarin, Dirut juga sudah meninjau langsung di rumah sakit, penanganannya sudah kita berikan yang terbaik untuk korban luka. Maupun juga santunan sudah disiapkan untuk yang korban meninggal dunia,” ucap Fajar.
Fajar mengungkapkan, pihaknya juga memastikan membantu aparat kepolisian dalam melakukan investigasi terkait peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta.
“Pertamina mendampingi penegak hukum dalam melakukan investigasi. Tapi hasilnya menunggu aparat penegak hukum,” tegas Fajar.
Sebelumnya, Kepala Operasi Pemadam Kebakaran Jakarta Utara Abdul Wahid menduga, kebakaran yang terjadi pada pipa Bahan Bakar Minyak (BBM) di Plumpang, Koja, Jakarta Utara, adalah karena tersambar petir. Peristiwa ini juga mengakibatkan terbakarnya rumah warga hingga korban jiwa meninggal dunia.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuturkan, setelah melakukan pengecekan bersama Kabareskrim, Kapolda, dan tim gabungan investigasi, diketahui ada gangguan teknis saat pengisian bahan bakar jenis pertamax.
“Pukul 20.00 ada pengisian pertamax dari Balongan,” terangnya.
Gangguan teknis itu menimbulkan tekanan berlebih. Kebakaran pun terjadi saat itu. Namun, semuanya masih informasi awal yang perlu didalami.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link