JawaPos.com – PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik di wilayah terdampak bencana erupsi Gunung Semeru tidak terganggu, termasuk di seluruh posko pengungsian. Ini dijamin karena PLN telah mendirikan posko kelistrikan dilengkapi puluhan petugas dan peralatan kerja yang siap siaga di lokasi terdampak.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur Lasiran mengatakan, PLN menjaga keandalan suplai listrik di 14 posko pengungsian warga terdampak erupsi Semeru yang tersebar di wilayah Candipuro dan Pronojiwo, Jawa Timur. “Selain suplai listrik yang kami jaga keandalannya, kami juga mempersiapkan genset untuk cadangan keperluan publik yang mendesak,” kata Lasiran dalam keterangan resmi, Rabu (7/12).
Lasiran menjelaskan, pada Selasa (6/12), PLN juga telah berhasil memulihkan 120 gardu distribusi dari 121 gardu yang terdampak. Sehingga, ia memastikan pasokan listrik untuk 29.945 pelanggan sudah kembali normal.
“Bertahap sejak 4 Desember kami juga terus menyalurkan bantuan seperti makanan siap saji, beras, makanan ringan, food truck, kamar mandi portable, layanan kesehatan dan ambulance. Kami juga sudah mendirikan posko kelistrikan untuk siap siaga di lokasi terdampak,” jelas Lasiran.
Sementara itu, personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Sriyono mengatakan pulihnya pasokan listrik di wilayah terdampak bencana membuat proses evakuasi berjalan lancar.
“Karena listrik yang sudah normal kami terbantu menjalankan proses evakuasi dan melayani para pengungsi,mulai dari penerangan, penyediaan makanan, memberikan layanan kesehatan, hingga untuk charge alat komunikasi yang kami gunakan untuk koordinasi,” kata Sriyono.
Diberitakan sebelumnya, BNPB mencatat masih ada 699 warga yang masih bertahan di pengungsian setelah erupsi Gunung Semeru pada Minggu (4/12). “Hingga saat ini, masih ada 699 warga yang masih bertahan di pengungsian, karena jarak tempat tinggal mereka berada pada zona merah,” kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Sebagian pengungsi lain mulai kembali ke tempat tinggal masing-masing. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB juga mencatat 29 ekor ternak mati, 71 hektare lahan pertanian terdampak, 2 unit jembatan terdampak, 3 kilometer ruas jalan terdampak, satu fasilitas pendidikan terdampak, dan empat tempat ibadah terdampak.
Hingga hari ini, erupsi Gunung Semeru masih berlangsung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat pada pukul 05.02 WIB telah terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 400 meter di atas puncak (sekitar 4.076 meter di atas permukaan laut).
“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 73 detik,” papar Abdul Muhari.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link