JawaPos.com – Pasien Covid-19 membutuhkan dukungan psikososial untuk pulih dari sakitnya. Dukungan psikososial penting diberikan kepada mereka yang terpapar supaya mereka bisa menjalani masa penyembuhan dan juga melawan penyakit yang diderita.
“Sehingga mereka tidak kehilangan harapan saat dirawat, mengingat mereka yang positif Covid-19, umumnya tidak dapat didampingi oleh keluarga,” kata Kepala Sub-Bidang Relawan Kesehatan BKR Satgas Covid-19 dr. Joseph Frederick William dalam keterangan tertulis, Jumat (22/10).
Menurutnya selama ini hal-hal yang berkaitan dengan kondisi psikososial masih belum banyak kita sentuh. Sejumoah layanan dukungan psikososial yang diadakan oleh berbagai instansi, lembaga dan organisasi, seperti layanan bantuan psikologi Sejiwa dan #SahabatRelawan, yang dilakukan
secara daring.
“Namun, dukungan psikososial yang diberikan secara langsung di masyarakat, belum banyak dilakukan,” katanya.
Karena itu Bidang Koordinasi Relawan Satuan Tugas Covid-19 atau BKR Satgas Covid-19 menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Relawan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) secara serentak di tiga provinsi di Indonesia, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Sumatra Utara. Kegiatan yang berlangsung selama enam hari (18-21 Oktober 2021) ini akan melibatkan 30 relawan dari berbagai perwakilan organisasi kemasyarakatan, dinas kesehatan, dinas sosial, lembaga sosial yang berada di tiap provinsi.
Tujuan lain dari pelatihan relawan dukungan psikososial adalah agar dampak negatif dari pandemi, yang mungkin dapat memunculkan berbagai gejolak sosial dapat diredam. Sehingga
tidak berkembang menjadi keresahan yang menganggu atau malah menjadi gerakan yang tidak kondusif dalam upaya menangani dan mengendalikan penyebaran serta penularan virus penyebab Covid-19.
Ketua BKR Satgas Covid-19 Andre Rahadian mengatakan, kondisi kesehatan jiwa masyarakat yang terganggu selama masa pandemi adalah fenomena nyata yang harus segera disikapi. Aspek psikososial perlu mendapat perhatian, karena dampak jangka panjangnya dapat berpengaruh terhadap berbagai persoalan, khususnya tingkat produktivitas. Untuk itulah kehadiran relawan layanan dukungan psikososial di tengah-tengah masyarakat sangat dibutuhkan dan menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kapasitas Relawan Layanan Dukungan Psikososial (LDP).
“Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk Relawan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang siap terjun mendampingi masyarakat kelompok rentan (lansia, anak, disabilitas, dll) dan tenaga kesehatan yang membutuhkan terkait adaptasi kebiasaan baru, cara atau respon dalam menghadapi situasi
pandemi, memberdayakan masyarakat terdampak pandemi, mengkampanyekan perubahan perilaku masyarakat, mengkampanyekan vaksinasi serta donor plasma konvalesen,” tambah Andre.
Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara offline selama enam hari (18-21 Oktober 2021) melibatkan 30 orang relawan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Tiga hari pertama
seluruh relawan akan mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas dengan jumlah tujuh sesi materi yang disampaikan oleh narasumber yang mumpuni di bidangnya. Ketujuh materi tersebut antara lain adalah Pengantar kerelawanan, protokol kesehatan dan seputar Covid-19, psikoedukasi,
Dukungan psikologi awal, Layanan dukungan psikososial, pendampingan sosial dan fungsi koordinasi (pelaporan).
Pada hari keempat dan kelima relawan yang telah dibekali materi akan turun ke lapangan untuk melakukan praktik pendampingan kepada lembaga sosial sasaran program. Lokasi lembaga yang
tersebar di tiga provinsi tersebut antara lain adalah UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri, SLB Yayasan Untung Tuah, Panti Asuhan Anak Harapan, RS Abdul Muis, Panti Asuhan Al Ikhlas Dinsos Provinsi Kalsel, RS Bhayangkara Tk. III Banjarmasin Tembusan Dinkes Prov Kalsel, Panti Lansia Binjai, Panti Anak Ora El Labora, RSUD GL Tobing, dan Panti Lansia Provsu.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Marieska Harya Virdhani, ARM
Credit: Source link