JAKARTA, BALIPOST.com – Sepanjang tahun 2021, kebutuhan gula kristal rafinasi (GKR) untuk industri makanan dan minuman dialokasikan sebesar 3,1 juta ton. Untuk itu, pelaku industri makanan dan minuman diminta tak perlu khawatir bakal kekurangan pasokan gula rafinasi di tahun 2021.
Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Abdul Rochim menyampaikan hal tersebut, jumat (12/2).
“Sementara berdasarkan hasil Rakortas pada 26 Januari 2021 telah disepakati kebutuhan GKR untuk kebutuhan industri makanan dan minuman, serta farmasi pada semester II sebesar 1,3 juta ton akan segera diterbitkan dalam waktu dekat ini,” kata Rochim, dikutip dari Kantor Berita Antara.
Diungkapkan, akhir Desember 2020 juga telah diterbitkan persetujuan impornya sebesar 1,9 juta ton untuk kebutuhan semester I/2021.
Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) Benardi Dharmawan mengatakan sejak izin impor diterbitkan, para importir yang tergabung dalam AGRI yang bergerak cepat merealisasikan pengadaan gula rafinasi untuk kebutuhan industri tersebut.
“Sejauh ini aman ya, karena memang semenjak izin impor diberikan semua sudah produksi dan distribusi. Karena ini juga kita kejar buat kebutuhan Ramadhan kan. Desember sudah dikasih, jadi Januari minggu kedua importasi raw sugar sudah mulai masuk. Izin yang diberikan itu semester I ada 1,9 juta ton,” kata dia.
Ia bahkan berani menjamin pasokan gula rafinasi hingga akhir tahun 2021 sudah aman. Ia pun menambahkan, apabila pelaku industri makanan dan minuman yang mengaku kesulitan memperoleh pasokan bahan baku gula rafinasi, mereka bisa menghubungi AGRI. Pihaknya akan bantu agar anggota AGRI dapat memenuhi kebutuhan tersebut. (kmb/Balipost)
Credit: Source link