SLEMAN, KRJOGJA.com – Pertumbuhan properti di DIY kian hari semakin pesat. Masyarakat modern tak lagi melihat properti sebagai kebutuhan primer semata, namun sudah mulai berbicara soal investasi. Kebutuhan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi developer untuk terus menghidupkan pasar properti di daerah ini.
Seperti dikatakan General Manager Sub Bisnis Unit Patra Land Amarta Apartemen dan Patra Residence, Diaz Rahman bahwa DIY memiliki magnet kuat dalam dunia properti. DIY dengan segala kelebihan yang dimiliki seperti banyaknya obyek wisata, iklim sosial yang kondusif serta yang terbaru dengan adanya tol membuat para pencari hunian memutuskan pilihannya untuk membeli maupun berinvestasi di daerah ini.
“Ini momentum yang tepat, karena segmentasi pasar properti di DIY sangat pesat. Konsumen mulai beralih dari memilih kawasan ibu kota ke daerah, salah satunya DIY,” kata Diaz Rahman saat peluncuran Patra Residence Palagan yang dilaksanakan di Amarta Apartemen Sleman, Sabtu (13/02/2022).
Untuk DIY, harus diakui wilayah Sleman masih menjadi pasar properti yang paling menjanjikan. Namun demikian wilayah yang lain seperti Bantul, Kulonprogo bahkan Gunungkidul juga mulai berbenah untuk menyediakan lahan guna memenuhi kebutuhan hunian masyarakat.
Diaz Rahman menambahkan Patra Residence Palagan hadir untuk menjawab itu semua. Berada di lokasi yang setrategis di Jalan Palagan Tentara Pelajar Sleman, proyek seluas 1,7 hektar besutan PT Patrajasa yang merupakan anak usaha Pertamina ini menghadirkan hunian prestisius.
“Kami mengusung konsep ikonik modern, artinya unsur otentivikasi atau kultur Yogya yang masih kuat ada pada Patra Residence Palagan ini. Selain itu keunggulan komplek hunian ini yakni ada pada biodigester, yaitu pengolahan limbah organik untuk menjadi sumber energi terbarukan,” imbuhnya.
Segmentasi yang disasar Patra Residence Palagan yakni bagi kalangan menengah ke atas. Sebanyak 62 unit hunian akan berdiri di kawasan ini, dimana masing-masing unit akan dibanderol mulai dari kisaran Rp 2 – 5 miliar.
“Prospek properti di DIY sendiri semakin bagus, hunian bisa juga untuk investasi. Jadi range harga sekitar Rp 3 miliar ke bawah sesuai dengan koefisiensi pasar di DIY yang semakin membaik. Kami yakin dengan harga yang kami lempar ke pasar maka kedepan akan sangat diterima pasar properti,” pungkasnya. (*)
Credit: Source link