Islamic State Iraq and Syria (ISIS) menggelar parade di Raqqa pada bulan Juni 2014 (Photo credit: Reuters)
Baghdad – Sejak 2014 silam, warga Irak yang tewas akibat serangan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) berjumlah 19.000 orang. Sementara 3,2 juta lainnya mengungsi untuk menyelamatkan diri.
Demikian laporan yang dirilis oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Minggu (8/7) siang. Laporan itu juga menyebutkan bahwa 3.500 warga Irak ditahan, lalu dijadikan budak, termasuk para perempuan dan gadis dari sekte Yazidi yang diculik dan dipaksa menjadi budak seks.
Dikompilasi oleh PBB Irak dan Komisioner HAM Dunia, laporan itu mencatat banyak pelanggaran yang melanda negara tersebut selama beberapa tahun terakhir.
Setidaknya, sejak 1 Januari 2014 hingga akhir Oktober lalu, badan dunia menemukan dari 55.047 warga sipil di Irak, 18.802 di antaranya tewas, dan 36.245 lainnya menderita luka-luka.
Statistik tersebut, lanjut PBB, belum mencerminkan keseluruhan kondisi Irak. Sejak invasi Amerika Serikat pada 2003, Irak terus bergejolak. Kondisi itu makin diperburuk oleh ISIS yang menentang pemerintah sah.
“Bahkan para korban yang tidak senonoh gagal mencerminkan dengan tepat bagaimana warga sipil sangat menderita di Irak. Angka-angka itu mencatat orang-orang yang terbunuh atau cacat akibat kekerasan,” tulis PBB dilansir dari Washington Post.
Penelitian ini menguatkan temuan sebelumnya, di mana Museum Peringatan Holocaust AS menyatakan telah terjadi praktik genosida di Irak Utara oleh kelompok jihadis, yang secara sistematis menargetkan kelompok minoritas.
“ISIS telah melakukan kekerasan sistematis dan meluas, serta pelanggaran hukum HAM internasional dan hukum humaniter. Tindakan ini mungkin, dalam beberapa kasus, termasuk kejahatan perang terhadap kemanusiaan dan mungkin genosida,” demikian laporan sebelumnya.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/37364/PBB-3500-Warga-Irak-Jadi-Budak-Seks-ISIS/