Kepala Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Mark Lowcock (Foto: Denis Balibouse/Reuters)
Washington – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut situasi kemanusian di Yaman dalam kondisi suram. PBB mengaku kewalahan menangani bencana kelaparan di negara itu.
Hal itu diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat (OCHA), Mark Lowcock saat memberi penjelasan kepada Dewan Keamanan PBB tentang situasi kemanusiaan di Yaman.
Kata Lowcock, jutaan orang di Yaman terancam mati kelaparan karena langkanya bahan makanan. Di sisi lain kondisi keamanan juga semakin mengkhawatirkan.
“Kami sudah melihat daerah-daerah kelaparan – termasuk kasus di mana orang makan daun karena mereka tidak memiliki bahan makanan lain.”
Dia mengatakan 75 persen dari sekitar 22 juta penduduk Yaman butuh bantuan kemanusiaan.
Yaman dillanda konflik sejak 2014 ketika pemberontak Houthi menguasai sebagian besar negara itu, termasuk ibu kota Sanaa dan provinsi Al-Hudaydah.
Konflik bertambah parah pada 2015 menyusul serangan udara yang dilakukan Arab Saudi dan sekutunya untuk merebut daerah-daerah itu dari kendali Houthi.
Perang telah menghancurkan infrastruktur dasar Yaman, termasuk sistem kesehatan dan sanitasi. Dan PBB menggambarkan situasi di Yaman sebagai “salah satu bencana kemanusiaan terburuk di zaman modern”.
“Kita sekarang mungkin mendekati titik kritis. Tidak mungkin mencegah hilangnya nyawa secara besar-besaran akibat meluasnya kelaparan di seluruh negeri,” kata Lowcock.
Ia mencatat situasi tetap stabil dan bahwa bencana korban jiwa terburuk telah dihindari berkat upaya bantuan. (aa)
TAGS : Yaman PBB Houthi Mark Lowcock
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/41171/PBB-Kerepotan-Tangani-Kelaparan-di-Yaman/