Robikin Emhas
Jakarta, Jurnas.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk tragedi peledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka, pada Minggu (21/4), bersamaan dengan perayaan Hari Paskah yang diperingati oleh umat Kristen.
Menurut Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas, aksi bom tersebut merupakan kejahatan terorisme, yang melawan nilai kemanusiaan dan bertentangan dengan ajaran agama. Pelaku pun dalam pandangan Islam tidak tergolong mati syahid.
“Kita dan masyarakat dunia mengutuk perbuatan seperti itu,” tegas Robikin kepada Jurnas.com.
Karena itu, Robikin mendukung pemerintah RI untuk melakukan langkah-langkah diplomatis, guna membantu memulihkan keamanan di Sri Lanka.
“(juga) membantu solidaritas kemanusiaan masyarakat dunia untuk Sri Lanka,” ujar dia.
Dalam penuturannya, Robikin menyampaikan bahwa sikap menghargai perbedaan, menjunjung tinggi martabat kemanusiaan, dan menjaga kelangsungan hidup manusia merupakan beberapa prinsip utama yang dipegang teguh oleh masyarakat dunia.
Agama dan ideologi, lanjut dia, seharusnya dikembangkan untuk mewujudkan perdamaian dunia dan kehidupan masyarakat yang harmonis.
“Bukan dijadikan sumber dan alasan untuk menegasikan entitas lain yang berbeda,” terang dia.
Diketahui, enam pengeboman yang masing-masing dilakukan di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka menewaskan setidaknya 202 korban jiwa. Sementara lebih dari 400 orang dilaporkan luka-luka.
TAGS : Bom Paskah PBNU Robikin Emhas
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/51470/PBNU-Kutuk-Tragedi-Bom-Paskah-Sri-Lanka/