DENPASAR, BALIPOST.com – Oknum pedagang yang mengganggu kenyamanan wisatawan saat berkunjung ke obyek wisata diminta segera disikapi. Ketua PHRI Badung I Gusti Agung Rai Suryawijaya, Sabtu (23/4), meminta kepada aparat yang berwenang agar menertibkan berkoordinasi dengan pihak desa adat di pantai.
“Silahkan jualan tapi diatur. Biarkan tamu yang memilih mau beli atau dapat pelayanan jasa yang mana,” katanya.
Menurutnya fenomena ini tidak hanya terjadi di pantai tapi juga di pinggir jalan. Seperti adanya pengemis dan pengamen yang menurutnya membuat tidak nyaman. “Keamanan kebersihan kenyamanan harus dijaga karena kita sedang membangun kepercayaan pada dunia luar bahwa Bali sangat nyaman,” ujarnya.
Ia menyadari penanganan masalah sosial seperti itu tidak mudah karena harus diatur sampai tuntas. Suryawijaya menilai kelompok-kelompok sosial ini seperti ada yang mengatur sebarannya. Setelah ditertibkan, ia berharap tidak hanya sebatas pembinaan tapi penanganan sampai tuntas.
Jika masalah sosial tersebut tidak diselesaikan, kejadian serupa bisa saja terulang lagi. Dengan perkembangan teknologi dan sosial media saat ini, sangat berpengaruh terhadap pariwisata terutama citra Bali sebagai destinasi wisata.
Meskipun komentar buruk tentang Bali disampaikan oleh satu orang, namun ia menilai akan mampu mempengaruhi banyak orang di dunia. “Testimoni satu tamu sangat penting terhadap citra Bali. Jadi betul-betul harus ada pengawasan yang ketat. Harus ada pengamanan di tempat-tempat strategis. Karena jika kasus viral ini dipakai mengurungkan niatnya ke Bali, citra Bali sebagai destinasi yang terkenal dengan keramahtamahannya, budaya, alam, bisa rusak. Semua pihak harus bersama- sama mengawasi hal+hal seperti ini,” tegasnya. (Citta Maya/balipost)
Credit: Source link