Pangeran Mohammed bin Salman
Riyadh – Pihak berwenang Saudi hingga kini belum membebaskan anggota keluarga kerajaan, menteri, dan pengusaha yang dituduh mengelapalan uang. Disebutkan The Wall Street Journal (WSJ) beberapa bulan setelah dimulainya penindasan anti-korupsi sudah banyak yang ditahan.
Harian itu menyebutkan pada Rabu, bahwa pejabat pemerintah dan orang-orang yang dekat dengan tahanan mengatakan banyak dari mereka yang ditahan tanpa dakwaan, dan tidak ada kontak dengan anggota keluarga dan pengacara.
“Banyak juga yang ditahan di penjara dengan keamanan maksimum dan beberapa bahkan mengalami `perlakuan kasar`,” kata WSJ.
Di antara mereka yang ditahan adalah seorang anggota keluarga kerajaan senior, Pangeran Turki bin Abdullah, yang melayani sebagai gubernur Riyadh dan merupakan putra dari raja sebelumnya, Raja Abdullah.
Baru-baru ini, tiga miliarder dari keluarga Mahfouz, kelompok perbankan Saudi terkemuka, ditahan karena alasan yang tidak disebutkan namanya, kata para pejabat.
Sementara juru bicara pemerintah Saudi tidak belum ingin menanggapi WSJ, namun wakil jaksa agung kerajaan mengatakan beberapa yang ditahan bukan saja yang melakukan korupsi tetapi juga karenan keamanan nasional dan “terorisme”.
Puluhan anggota keluarga kerajaan, menteri, dan pengusaha ditangkap pada awal November selama “pembersihan anti-korupsi” yang diluncurkan oleh Putra Mahkota Muhammad bin Salman. Tuduhan terhadap mereka yang ditahan termasuk pencucian uang, penyuapan, dan pemerasan.
Sebagian besar dibebaskan setelah mencapai kesepakatan pemukiman dengan pemerintah, termasuk pengusaha Saudi dan miliarder Pangeran Alwaleed bin Talal.
Pada bulan Januari, Jaksa Agung Arab Saudi Sheikh Saud al-Mojeb mengatakan bahwa kerajaan telah menyita lebih dari USD100 milar di permukiman antikorupsi.
Para ahli telah mencatat bahwa penangkapan itu adalah cara bagi Putra Mahkota Muhammad bin Salman untuk mengkonsolidasikan kekuatan ekonomi, serta politik, di Arab Saudi.
Beberapa tahanan yang dibebaskan dari Ritz Carlton telah dikenakan larangan bepergian. Yang lain telah menjadi pendukung pendekatan Mohammed bin Salman, dan setidaknya satu orang telah terjun dalam bisnis dengan pemerintah, kata surat kabar itu.
Menurut WSJ, di antara mereka yang ditahan adalah Mohammed al-Amoudi, miliarder Saudi-Ethiopia; Bakr bin Laden, ketua raksasa konstruksi Saudi Binladin Group; Amr al-Dabbagh, mantan kepala lembaga investasi Arab Saudi; dan Adel Fakeih, mantan menteri ekonomi yang pernah menjadi asisten Mohammed bin Salman. (Al Jazeera)
TAGS : Arab Saudi Muhammad bin Salman
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin