Mantan Inspektur Jenderal Departemen Luar Negeri AS, Steve Linick berangkat setelah memberi pengarahan kepada komite House dan Senate Intelligence di US Capitol di Washington, DC, 2 Oktober 2019. (Foto: Reuters)
Washington, Jurnas.com – Mantan inspektur jenderal Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Steve Linick mengatakan para pejabat AS tidak membiarkannya menyelidiki penjualan senjata ke Arab Saudi sebelum dipecat Presiden Donald Trump bulan lalu.
Linick mengatakan kepada anggota parlemen, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo menolak diwawancarai dalam penyelidikan keputusan pemerintah menyatakan darurat nasional untuk membenarkan USD8 miliar dalam penjualan militer ke Arab Saudi meskipun kongres sangat keberatan.
Seorang pejabat departemen berpendapat penyelidikan itu di luar yurisdiksi Linick, menurut transkrip wawancara mantan inspektur dengan anggota parlemen AS yang dirilis pada Rabu (10/6).
Dalam kesaksiannya pada 3 Juni kepada tiga komite DPR dan Senat, Linick mengatakan Wakil Sekretaris Negara untuk Manajemen Brian Bulatao mengatakan kepadanya, kantornya tidak boleh melakukan pekerjaan karena itu adalah masalah kebijakan yang tidak berada dalam yurisdiksi Itjen.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa, di bawah Undang-Undang Layanan Luar Negeri 1980, dalam lingkup IG untuk meninjau bagaimana kebijakan diterapkan,” katanya.
Linick sebelumnya telah mengkonfirmasi bahwa ia sedang menyelidiki penjualan senjata bernilai miliaran dolar yang kontroversial ke Arab Saudi ketika ia tiba-tiba dibebaskan dari tugasnya. Pada Rabu (10/6), Pompeo menyebut Linick sebagai aktor yang buruk.”
Pada akhir Mei, CNN mengungkapkan bahwa Pompeo memerintahkan para pejabat di departemen di bawah pengawasannya untuk menemukan cara untuk membenarkan penggunaan deklarasi darurat yang dimaksudkan untuk mempercepat penjualan senjata senilai USD8 miliar ke Arab Saudi.
Di bawah perintah Pompeo, para pejabat Departemen Luar Negeri harus merekayasa balik situasi untuk membenarkan keadaan darurat yang dinyatakan pada Mei 2019 dengan cara agresif dan tidak konvensional.
Dilansir dari Press TV, Linick akan bertanya kepada Pompeo tentang perannya dalam penjualan senjata darurat ke Arab Saudi ketika ia dipecat oleh Trump dalam sebuah langkah kontroversial.
Arab Saudi adalah pembeli terbesar senjata buatan AS. Trump menandatangani kesepakatan senjata senilai USD110 miliar dengan Arab Saudi pada Mei 2017 dalam perjalanan luar negeri pertamanya sejak menjadi presiden.
Sebelum masa kepresidenannya, dia menggambarkan kerajaan sebagai “sapi perah” yang akan disembelih ketika susunya habis.
TAGS : Steve Linick Penjualan Senjata Mike Pompeo Amerika Serikat
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin