Pemandangan udara dari era Bizantium Hagia Sophia, salah satu tempat wisata utama Istanbul di distrik bersejarah Sultanahmet di Istanbul. (Kredit Foto: AP)
Teheran, Jurnas.com – Seorang pejabat senior Iran memuji keputusan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk mengubah museum Hagia Sophia kembali menjadi masjid setelah sembilan dekade.
“Kami memberi selamat kepada orang-orang Turki atas keberhasilan penting Islam ini,” Penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati kepada televisi pemerintah Iran, Minggu (2/8).
Hagia Sophia dibangun pada abad ke-6 M sebagai katedral, selama Kekaisaran Bizantium, tetapi dikonversi menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman di Istanbul pada tahun 1453. Pada tahun 1934, kabinet Turki menyatakannya sebagai museum.
Pada 10 Juli, Presiden Erdogan mengumumkan, Hagia Sophia akan diserahkan kepada direktorat urusan agama negara itu dan dibuka kembali untuk beribadah Muslim, tak lama setelah pengadilan tinggi Turki mencabut status situs Warisan Dunia UNESCO sebagai museum.
Velayati juga mengecam pernyataan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo baru-baru ini yang meminta Ankara untuk mempertahankan status Hagia Sophia sebagai museum.
“Nenek moyangnya mengubah semua museum di dunia menjadi gereja. Hagia Sophia, yang telah menjadi masjid selama 500 tahun, akan tetap menjadi masjid sampai kiamat,” kata Velayati.
Pada 24 Juli, salat Jumat pertama kali digelas di tempat itu yang sekarang secara resmi dikenal sebagai Masjid Agung Ayasofya, untuk pertama kalinya dalam hampir sembilan dekade.
Pihak berwenang Turki mengatakan masjid, yang merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki, akan terbuka untuk semua pengunjung di luar waktu sholat. (Press TV)
TAGS : Hagia Sophia Turki Recep Tayyip Erdogan Ayatollah Ali Khamenei Ali Akbar Velayati
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/76363/Pejabat-Tinggi-Iran-Puji-Langkah-Turki-Ubah-Status-Hagia-Sophia/