JawaPos.com – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini kembali berpeluang melemah terhadap dolar AS yang dipicu oleh kecemasan pelaku pasar terhadap perlambatan ekonomi. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah berada di level Rp 14.184 per dolar AS.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelaku pasar mengkhawatirkan perlambatan ekonomi karena kenaikan inflasi yang terjadi karena terhambatnya suplai dan kenaikan harga energi.
“Nilai tukar rupiah kemungkinan masih mengalami tekanan terhadap dolar AS hari ini yang kemungkinan dipicu oleh kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi,” ujarnya kepada JawaPos.com, Kamis (28/10).
Menurutnya, kenaikan inflasi dapat memicu para bank sentral dunia kembali mengetatkan kebijakan moneternya. Hal tersebut berpotensi menekan laju pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, lanjutnya, pelaku pasar juga mungkin mengantisipasi kebijakan tapering AS yang mungkin akan diumumkan setelah rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS pada tanggal 4 November, pekan depan.
Di sisi lain, Ariston menambahkan, menurunnya yield obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun ke bawah level 1,6 persen bisa membantu pelemahan rupiah tidak terlalu dalam.
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link