Petugas Attorney General Hawai
Seorang hakim Amerika Serikat menolak tawaran Hawaii untuk membebaskan seorang kakek warga negara Iran dari larangan perjalanan ke Hawaii, Kamis (6/7) lantaran ada larangan dari Presiden Donald Trump.
Hakim distrik AS, Derrick Watson di Honolulu telah diminta untuk menafsirkan sebuah keputusan dari pengadilan tertinggi yang menghidupkan kembali bagian-bagian dari kebijakan Presiden Trump pada 6 Maret lalu yang melarang orang-orang dari enam negara berpenduduk mayoritas Muslim selama 90 hari ke Amerika Serikat.
Pengadilan tertinggi AS membiarkan larangan tersebut berjalan maju dengan lingkup terbatas, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak dapat diterapkan pada siapa pun yang memiliki “hubungan bonafide” yang kredibel dengan orang atau entitas AS.
Dalam keputusan pada Kamis (6/7), Watson mengatakan bahwa dia menolak untuk merebut hak prerogatif dari pengadilan tertinggi untuk menafsirkan sendiri kebijakan Trump. Sementara itu, juru bicara kantor jaksa agung Hawaii mengatakan akan mengajukan permintaan ke pengadilan tertinggi.
Pemerintah mengatakan setelah keputusan pengadilan tertinggi bulan lalu bahwa “hubungan bonafide” berarti anggota keluarga dekat saja, seperti orang tua, pasangan, saudara dan anak-anak. Larangan tersebut akan berlaku untuk kakek-nenek, cucu, bibi, paman, keponakan, keponakan dan sepupu dari Iran, Libya, Somalia, Sudan, Suriah dan Yaman.
Dilansir dari The Guardian, negara bagian Hawaii meminta Watson pekan lalu untuk mengklarifikasi keputusan pengadilan tertinggi, dengan alasan definisi “hubungan bonafide” pemerintah terlalu sempit.
Pengacara departemen kehakiman mengatakan definisinya “berkaitan erat” dengan bahasa yang ditemukan dalam undang-undang imigrasi AS, namun kantor jaksa agung Hawaii mengatakan bagian lain dari undang-undang imigrasi mencakup kakek dan nenek sebagai keluarga dekat.
Peluncuran versi penyempitan dari larangan tersebut lebih ditundukkan minggu lalu dibandingkan dengan bulan Januari, ketika Trump pertama kali menandatangani versi pesanan yang lebih ekspansif. Itu memicu protes dan kekacauan di bandara di seluruh negeri dan dunia.
Trump mengatakan tindakan itu diperlukan untuk mencegah serangan ekstremis. Namun, para penentang termasuk negara bagian dan kelompok advokasi pengungsi menuntut untuk menghentikannya, dengan memperdebatkan alasan keamanannya dan mengatakan bahwa mereka mendiskriminasikan Muslim.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/18480/Pelarangan-Warga-Iran-Terbang-ke-Hawaii-Jadi-Polemik/