JAKARTA, BALIPOST.com – PT Pelita Air Service (PAS) akan mengembangkan bisnis dan memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight). Pelita mendatangkan dua pesawat Airbus A320.
Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pelita Air Service Muhammad S Fauzani, dikutip dari Kantor Berita Antara, mengatakan kedatangan pesawat Airbus A320 merupakan momen bersejarah. Sekaligus milestone baru bagi perusahaan yang sebelumnya fokus pada layanan penerbangan charter.
“Kedatangan dua pesawat ini juga menunjukkan kesiapan Pelita Air yang tengah mengembangkan layanan penerbangannya ke layanan penerbangan komersial berjadwal,” katanya, Selasa (12/4).
Fauzani mengatakan, saat ini Pelita Air masih dalam proses sertifikasi pesawat Airbus 320 yang terus berjalan dalam rangka membuka penerbangan berjadwal. Ia berharap pesawat tersebut dapat beroperasi dalam waktu dekat.
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan kerja sama dan koordinasi yang sangat baik dari pihak regulator, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, kru yang bertugas, dan berbagai pihak lainnya yang telah membantu kelancaran proses kedatangan pesawat dan sesuai waktu yang ditentukan. “Pelita Air juga berterima kasih kepada manajemen induk perusahaan, yaitu Pertamina yang telah mendukung upaya ekspansi bisnis Pelita Air ke layanan penerbangan komersial berjadwal,” ujarnya.
Sebagai informasi, kehadiran kedua pesawat tersebut sekaligus memperkenalkan livery baru yang berlangsung di Bandara Soekarno Hatta, pada Senin (11/4). Livery baru yang terpampang di pesawat yang terbang dari Bandara Montpellier, Prancis (MPL) dan Bandara Internasional Sharjah – Uni Emirat Arab (SHJ) ini bernama “Ribbon” livery.
Dinamakan “Ribbon” livery karena livery tersebut menyerupai pita yang menyelimuti ekor dan sebagian badan pesawat dengan tiga warna yaitu merah, biru dan hijau yang dapat dimaknai sebagai keberagaman dan kebebasan berekspresi.
Tiga warna pada livery tersebut juga merupakan warna identitas Pertamina sebagai perusahaan induk dari Pelita Air. (kmb/balipost)
Credit: Source link