JawaPos.com – Ratusan wisatawan domestik dan mancanegara yang terjebak di Pulau Karimunjawa akhirnya bisa dievakuasi. Kemarin mereka dijemput dengan menggunakan kapal motor Kelimutu milik PT Pelni.
Setelah menempuh perjalanan selama tujuh jam, para wisatawan itu tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, sekitar pukul 05.00.
Mereka turun bersamaan dengan penumpang yang berangkat dari Sampit, Kalimantan. ’’Alhamdulillah, senang bisa kembali lagi ke Solo. Ini bersama rombongan keluarga besar dari Jakarta dan Tegal,’’ ujar Susini, warga Solo yang sempat terjebak di Karimunjawa, kepada Jawa Pos Radar Semarang.
Susini menceritakan, seharusnya dirinya dan rombongan keluarga besarnya pulang ke Pelabuhan Jepara pada Sabtu (24/12). Namun, cuaca buruk membuat tak ada kapal yang berani berlayar. Pada Minggu (25/12), dia baru mendapat kabar bahwa PT Pelni akan mengirim kapal untuk menjemput para wisatawan.
Sebelum kapal Pelni tiba, sebanyak 12 wisatawan memutuskan pulang dengan mencarter pesawat terbang. Pesawat tiba di Karimunjawa pada Sabtu (24/12) sekitar pukul 12.00. Kemudian, terbang kembali ke Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang, sekitar pukul 13.00. Biaya yang dikeluarkan satu penumpang sebesar Rp 3 juta.
Cuaca buruk membuat jadwal wisata Susini dan wisatawan lainnya menjadi berantakan. Mereka tidak bisa berkeliling menikmati keindahan Pulau Karimunjawa. Sebab, setiap hari turun hujan disertai angin kencang. Para wisatawan akhirnya hanya menghabiskan waktu di area sekitar hotel.
Ari Prima, wisatawan asal Bandung, mengaku liburan kali ini merupakan pengalaman pahit. ’’Badai, ombak. Gak bisa menikmati wisata,’’ keluhnya.
Selama tertahan di Karimunjawa, lanjut Ari, para wisatawan masih mendapat makanan yang disediakan biro travel. Namun, menurut Ari, stok bahan pangan di Karimunjawa sudah menipis, termasuk bahan bakar minyak (BBM). ’’Bensin sudah kosong, kita gak bisa ke mana-mana. Cabai aja mahal,’’ lanjutnya.
Rombongan wisatawan itu disambut Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang. Edy terlihat didampingi Kepala Cabang Pelni Semarang Idayu Adi Rahajeng. Edy menyebut telah menyediakan bus untuk mengangkut warga kembali ke Jepara. ’’Yang sudah mendaftar sebanyak 69 orang. Kita siapkan empat bus,’’ katanya.
Edy menerangkan, berdasar data pembelian tiket, jumlah yang keluar dari Pulau Karimunjawa sebanyak 500 orang. ’’Tapi, yang wisatawan sendiri ada 361 orang. Sebanyak 49 orang dari mancanegara. Lainnya adalah masyarakat Karimunjawa yang ingin ke Semarang atau Jepara,” bebernya.
Edy mengaku telah berkoordinasi dengan camat Karimunjawa untuk memastikan semua wisatawan bisa dipulangkan. “Kalau nanti diperlukan, kami sudah matur ke Pelni, nanti siap membantu,” jelasnya.
Edy juga berjanji akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengatasi kelangkaan bahan pangan dan BBM di Karimunjawa. “Besok lah kita rapat untuk membahas stok pangan dan BBM. Stok pangan yang dibutuhkan telur sama sayur. Untuk BBM, pertamax sudah habis, tapi biosolarnya masih ada 3 ton. Insya Allah cukup,” terangnya.
Sementara itu, Idayu Adi Rahajeng mengatakan, kapal yang mengangkut para wisatawan itu memiliki kapasitas 1.000 penumpang. Kapal tersebut sejatinya memiliki rute Sampit–Semarang. Namun, rute kapal dideviasikan ke Karimunjawa setelah mendapat penugasan dari Kementerian Perhubungan. ’’Kami menjalankan penugasan dari Kementerian Perhubungan yang menindaklanjuti permohonan dari pemda agar membantu memulangkan wisatawan di Karimunjawa,’’ katanya.
Credit: Source link