DENPASAR, BALIPOST.com – Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Sampalan Nusa Penida benar-benar memberikan multiplayer efek positif bagi warga Nusa Penida. Pasalnya, Pelabuhan yang sudah dipelaspas pada 1 April 2022 ini menjadi pintu gerbang emasnya Nusa Penida yang lebih representatif bagi pengguna jasa transportasi laut.
Sebab, tidak hanya berdampak dari segi kelancaran transportasi laut, namun perekonomian masyarakat Nusa Penida akan semakin tumbuh. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat Nusa Penida bisa terwujud.
Salah satu masyarakat Nusa Penida yang juga Bandesa Adat Dalem Setra Batununggul, I Dewa Ketut Anom Astika mengakui bahwa dibangunnya Pelabuhan Segitiga Emas di Sampalan memberikan dampak yang luar biasa bagi masyarakat Nusa Penida. Tidak hanya untuk kelancaran dan kenyamanan transportasi laut, namun juga secara tidak langsung memberikan dampak ekonomi Bali masyarakat.
Dikatakan, bahwa dibangunnya pelabuhan ini sangat disambut gembira oleh masyarakat Nusa Penida. Apalagi, Nusa Penida menjadi salah satu daerah tujuan wisata lokal, nasional, dan internasional.
Sehingga memberi kelancaran dan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung ke Nusa Penida. Baik yang melakukan persembahyangan maupun untuk berwisata melihat keindahan alam di Pulau yang dijuluki The Blues Paradise Island ini.
“Tiang (saya, red) sebagai Bandesa Adat Dalem Setra Batununggul dan sebagai warga Nusa Penida pada umumnya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada Gubenur Bali, Bapak Wayan Koster atas pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Sampalan. Mudah-mudahanan untuk pasilits parkir di masing-masing pelabuhan sudah direncanakan pemerintah kabupaten, dan mudah-mudahan cepat terialisasi dan para pelaku pariwisata dan wisatawan semakin nyaman,” tandas Anom Astika, Kamis (5/5).
Pengusahan Fast Boat Sekarjaya, Wayan Gitawan juga merasakan dampak positif telah dibangunnya dan dioperasikannya Pelabuhan Segitiga Emas di Sampalan. Hal ini membuktikan bahwa kepemimpinan Gubernur Koster telah nyata dalam membangun infrastruktur di Bali, khususnya di Nusa Penida.
Terutama menunjang akses dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berwisata ke Nusa Penida. “Kalau dari saya pribadi intinya banyak dampak baik dari pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas di Sampalan ini, terutama untuk Nusa penida pada khususnya,” ujarnya.
Meskipun demikian, Wayan Gitawan berharap agar jam keberangkatan fast boat dari Nusa Penida ke Pelabuhan Kusamba khususnya bisa diatur agar bergantian keberangkatannya. Sehingga tidak krodit seperti yang terjadi saat ini.
Sebab, waktu keberangkatan antara satu fast boat dengan fast boat lainnya berbarengan. Apalagi, kolam pelabuhannya kurang luas.
Pembangunan Pelabuhan Segitiga Sanur di Kota Denpasar, Sampalan di Nusa Penida dan Bias Munjul di Nusa Ceningan, Kabupaten Klungkung merupakan program prioritas pembangunan infrastruktur darat, laut, dan udara secara terkoneksi dan terintegrasi dalam Visi Pembangunan Daerah Bali “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru. Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas yang dicanangkan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster sebagai program prioritas infrastruktur ini bertujuan untuk membangun Bali secara keseluruhan.
Guna mendukung pelayanan publik dan menunjang pusat-pusat perekonomian baru di Bali. Karena berpuluh-puluh tahun, mantan Anggota DPR RI 3 periode dari Fraksi PDI Perjuangan ini mengamati pembangunan infrastruktur di Bali termasuk yang tertinggal di Indonesia, dan tidak ada yang didesain secara terkoneksi antar wilayah dan sektor oleh pemerintah. Terutama di Nusa Penida.
Oleh karena itu, sudah seharusnya infrastruktur di Pulau Nusa Penida dikembangkan secara layak dan memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Selain juga untuk mendukung upacara Pujawali di Pura Ratu Gede Dalem Ped. Setiap ada Upacara Pujawali, umat Hindu Se-Bali tangkil ke Pura Ratu Gede Dalem Ped, sehingga perlu transportasi yang baik.
Pembangunan Pelabuhan Segitiga Emas jni dibangun dengan total anggaran Rp 566 miliar lebih melalui APBN Kementrian Perhubungan RI. Terdiri dari anggaran pembangunan Pelabuhan Sanur sebesar Rp 370 miliar, Pelabuhan Sampalan Rp 90 miliar, dan Pelabuhan Bias Munjul sebesar Rp 106 miliar. (Winatha/balipost)
Credit: Source link