JAKARTA, KRJOGJA.com – Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin (Dirjen IKMA), Reni Yanita mengatakan, Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia berawal ketika Indonesia pertama kali menghadapi pandemi. Gernas BBI, katanya, lahir pada Bulan Maret 2020 lalu.
“Sebagaimana yang dicanangkan oleh Presiden, saat itu, bagaimana kita mendorong Industri Kecil Menengah (IKM) sebagai basis perekonomian rakyat di tengah pandemi,” kata Reni dalam diskusi daring yang digelar Forum Merdeka Barat 9 bertema ‘BBI, Jurus Kunci Bangkitkan Gairah IKM’ pada Senin (20/6/2022).
Kampanye Gernas BBI akan digelar di 12 provinsi. Dalam bulan Juni ini, BBI akan digelar di Lampung melalui “Lagawi Fest” bersama Kementerian Perindustrian selaku campaign manager.
Reni menjelaskan, Gernas BBI dituntut untuk tidak hanya menciptakan produk, namun juga soal bagaimana produk itu disajikan secara berbeda. Artinya, produk IKM itu disajikan secara digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“Dengan adanya tuntutan tersebut, Gernas BBI ini ditargetkan akan meningkatnya IKM atau UMKM yang onboarding. Jadi dari target 11,7 juta nanti menjadi 30 juta di tahun 2023,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga menargetkan adanya peningkatan jumlah belanja serta konsumen terhadap produk artisan melalui Gernas BBI ini.
Dalam rangka mencapai produk tersebut, kata Reni, pihaknya akan terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para IKM untuk meningkatkan product value.
“Terakhir adalah bagaimana kita mendorong partisipasi Pemda dan juga top brand yang ada. Supaya sama-sama kita mengolah potensi sumber daya alam yang ada ini, plus juga IKM yang ada untuk meningkatkan nilai tambah produk secara online,” ujarnya.
Reni menuturkan, Kementerian Perindustrian melalui Dirjen IKMA, sudah melaksanakan program e-smart sejak 2017. Program ini secara khusus mengenalkan IKM dengan digitalisasi baik dari segi pemasarannya maupun pembukuan.
“Saat ini IKM yang sudah masuk ke literasi digital mencapai 22,515 IKM dan yang sudah on boarding sekitar 14,125 IKM dengan menggandeng sejumlah marketplace yang ada,” paparnya.
Ditanya terkait kampanye Gernas BBI melalui Lagawi Fest yang akan digelar di Lampung pada Bulan Juni ini, Reni mengatakan Lampung merupakan pintu masuk bagian selatan pulau Sumatera. Selain itu, pontesi SDA serta industri manufakturnya juga meningkat.
“Jadi kami, melalui Gernas BBI Lagawi Fest ini mencoba menggerakan wirausaha baru di Lampung untuk mengembangkan inovasi terhadap produk yang dihasilkan untuk lebih mengenalkan dengan masuk di berbagai marketplace,” tukasnya.
Credit: Source link