Festival LGBT terbesar di dunia (Foto: Reuters)
Istambul – Ibu kota Turki Ankara melarang pemutaran film dan pameran publik terkait isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). Demikian disampaikan kantor gubernur pada Minggu (19/11), dengan alasan risiko keselamatan publik.
“Mulai 18 November 2017, mengenai kepekaan masyarakat kita, setiap acara seperti LGBT di bioskop, teater, panel, wawancara, pameran dilarang hingga pemberitahuan lebih lanjut di provinsi kami ,” kantor gubernur mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan bahwa pameran semacam itu dapat menyebabkan kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat saling membenci dan dan menebar permusuhan satu sama lain dan demikian dapat menimbulkan risiko terhadap keselamatan publik.
Pihak berwenang di Ankara telah melarang festival film gay Jerman pada Rabu (15/11), sehari sebelum dimulai, dengan alasan risiko keselamatan dan ancaman terorisme.
Selain itu, parade kebanggaan gay dilarang di Istanbul selama dua tahun terakhir berjalan. Tidak seperti di banyak negara Muslim, homoseksualitas bukanlah kejahatan di Turki, namun ada permusuhan luas terhadapnya.
Kebebasan sipil di Turki menjadi perhatian khusus bagi Barat setelah kudeta militer pada Juli 2016. Sejak itu, lebih dari 50.000 orang dipenjara karena menunggu persidangan karena dugaan adanya kaitan dengan kudeta tersebut. Sekitar 150.000 orang dipecat atau diskors dari pekerjaan mereka.
Kelompok hak asasi manusia (HAM) dan sekutu Barat Turki khawatir Erdogan menggunakan kudeta tersebut sebagai dalih untuk membatalkan lawan-lawannya. Ankara mengatakan bahwa tindakan tersebut diperlukan, mengingat tingkat ancaman keamanan yang dihadapinya.
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25042/Pemerintah-Turki-Larang-Pameran-LGBT/