JawaPos.com – Harga minyak goreng jelang tutup tahun masih tinggi, yakni di angka Rp 20 ribu per liter. Pemerintah pun berupaya menekan harga minyak agar dapat terjangkau oleh masyarakat.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengungkapkan, salah satu opsinya adalah dengan memberikan subsidi minyak goreng melalui dana pungutan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Menurutnya, skema subsidi tersebut hingga saat ini masih dibahas. Sehingga, belum ada model yang disetujui untuk subsidi minyak goreng.
“Memang ada pertimbangan untuk subsidi minyak goreng oleh BPDPKS. Kita masih bahas. Saat ini, saya belum bisa sampaikan,” kata Musdhalifah dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (30/12).
Selain itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah juga melakukan aksi operasi pasar untuk meredam harga minyak goreng dengan menyalurkan 11 juta liter minyak goreng hingga harga minyak goreng dipasar dapat mencapai Rp 14 ribu.
Airlangga menyebut, minyak goreng tersebut sudah disebar ke berbagai minimarket. Dari total rencana 11 juta liter minyak, saat ini sudah tersalur 35 persen.
“Dijual di harga 14 ribu ada di minimarket dan kami dorong di pasar tradisional. Realisasinya mencapai 35 persen,” imbuhnya.
Untuk diketahui, harga minyak mentah menjelang akhir tahun ini masih melonjak signifikan dari Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 11 ribu per liter menjadi Rp 20 ribu per liter. Tingginya harga minyak curah disebabkan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) yang saat ini sedang tinggi.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link