Islamic State Iraq and Syria (ISIS) menggelar parade di Raqqa pada bulan Juni 2014 (Photo credit: Reuters)
Munich – Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengatakan, selama ini orang muslimlah yang paling menderita akibat serangan Islamic State Iraq and Syria (ISIS).
Dalam Konferensi Keamanan di Munich Jerman, Abadi memperingatkan mereka yang menaruh prasangka anti-Muslim karena kejahatan mengerikan oleh kelompok teroris tersebut.
“Ideologi teroris ini tidak mewakili Islam,” tegasnya.
“Karena mereka telah menyebabkan kematian banyak orang, banyak Muslim di daerah Arab kita. Jauh lebih banyak daripada mereka yang terbunuh di tempat lain di seluruh dunia,” tambahnya.
Kelompok Daesh baru saja dibersihkan dari Irak – oleh pasukan Irak dan koalisi militer yang dipimpin Amerika Serikat (AS) – setelah kelompok teroris tersebut menguasai sebagian besar wilayah di Irak utara dan barat pada tahun 2014.
Al-Abadi juga berterima kasih kepada pasukan Kurdi Peshmerga karena peran penting mereka dalam mengalahkan Daesh.
“Kami berhutang banyak untuk kemenangan tersebut,” katanya.
Perdana menteri tersebut juga memuji dukungan tetangga Irak dalam perang melawan terorisme.
“Kebijakan luar negeri kita berhasil mendapatkan dukungan,” katanya.
“Dan kami sangat ingin meningkatkan hubungan ini, menjalin hubungan dengan tetangga kita atas dasar menghormati kedaulatan nasional dan kepentingan bersama, tanpa mengganggu urusan dalam negeri,” tambahnya. (aa)
TAGS : ISIS Irak Haider al-Abadi
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/29342/Pemeritah-Irak-Sebut-ISIS-Tidak-Wewakili-Islam/