Paus Fransiskus memimpin sebuah misa di Katedral St Mary di Yangon, Myanmar (Foto: Via Sky News)
Yerusalem – Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus meminta semua pihak menghormati status quo Yerusalem. Demikian disampaikan menjelang pengumuman penting Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang disebut akan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
“Saya tidak bisa membungkam keprihatinan mendalam saya atas situasi yang telah muncul dalam beberapa hari ini. Pada saat yang sama, saya sangat mengharapkan semua orang untuk menghormati status quo kota, sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-bangsa yang relevan,” kata paus dalam pidato mingguannya.
Seruan dari pemimpin Gereja Katolik sedunia asal Argentina itu setelah berkomunikasi dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, melalui telepon. Demikian penjelasan yang diberikan pihak Vatikan.
“Yerusalem adalah kota yang unik, suci bagi orang Yahudi, Kristen dan Muslim. Itu adalah rumah bagi situs yang dianggap suci oleh pengikut dua agama monoteis utama,” tambahnya, dilansir Reuters Kamis (7/12)
Yerusalem, kata paus, memegang panggilan khusus untuk perdamaian. “Saya berdoa kepada Tuhan bahwa ini dipertahankan dan diperkuat, demi Tanah Suci, Timur Tengah dan seluruh dunia, dan kebijaksanaan dan kehati-hatian itu berlaku,” katanya.
Paus menambahkan bahwa mempertahankan status quo itu penting agar tidak menambahkan unsur ketegangan baru ke dunia yang sudah tidak stabil yang diliputi oleh begitu banyak konflik yang kejam”.
TAGS : Yerusalem Amerika Serikat Paus Francis Israel
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/25906/Pemimpin-Gereja-Katolik-Minta-Hormati-Status-Quo-Yerusalem/