JawaPos.com – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan dipengaruhi oleh faktor global dimana para investor lebih mencermati berdasarkan saham dan obligasi Asia dibandingkan pasar Amerika Serikat.
“Pasar Asia terlihat lebih menarik karena pemulihan ekonomi dan pendapatan yang kuat serta valuasi yang jauh lebih murah,” kata Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee dalam pesan singkatnya, Senin (5/10).
Menurutnya para investor tertarik pada data ekonomi Tiongkok dan penanganan virus Covid-19 di sebagian negara kawasan Asia seperti di Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Hal itu turut mempengaruhi sentimen pasar saham, termasuk Indonesia.
“Data ekonomi Tiongkok yang baik di tambah virus covid 19 terkendala di sebagian Negara kawasan Asia seperti di Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong. Sedikit berbeda dengan sebagain kawasan Asia, Indonesia dan Filipina masih belum dapat menjinakan pandemi Covid,” tuturnya.
Chief Economist for East Asia and Pacific Bank Dunia Aaditya Mattoo menyatakan, Indonesia dan Filipina belum sukses menangani pandemi sehingga tidak akan menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi dalam waktu dekat.
Sebelumnya, Bank Dunia merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi -1,6 persen dari 0,0 persen di tahun 2020 dan tumbuh 4,4 persen dari 4,8 persen di tahun 2021. “Data yang keluar menunjukan selama tiga bulan berturut-turut sejak Juli, Agustus hingga September 2020 Indonesia mengalami Deflasi,” imbuhnya.
Sementara, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada September 2020 di level 0,05 persen, sehingga terjadi deflasi selama triwulan-III 2020. Pada Juli terjadi deflasi sebesar 0,10 persen dan Agustus 0,05 persen. Tingkat inflasi dari tahun kalender berada di angka 0,89 persen dan secara tahunan (year on year) tingkat inflasi berada di level 1,42 persen.
“Deflasi merupakan tanda lemahnya daya beli masyarakat akibat pandemic. IHSG dalam sepekan kami perkirakan cenderung sideways di range yang lebar dengan dengan support di level 4.881 sampai 4.754 dan resistance di level 4.991 sampai 5.075,” tutupnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link