Herceptin (Foto: Everyday Health)
New York, Jurnas.com – Lima ilmuwan diganjar penghargaan medis bergengsi karena dianggap berjasa menemukan obat kanker payudara, dan berhasil mengidentifikasi kunci sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit tersebut.
Kelima ilmuwan tersebut akan mendapatkan dua penghargaan bernilai US$250.000 atau Rp3,4 miliar dari Lasker Foundation, yang akan diserahkan akhir bulan ini di New York.
Dikutip dari Associated Press, satu hadiah untuk menghormati penemuan Herceptin, obat kanker payudara yang biasanya diberikan kepada pasien selama tahap kemoterapi.
Penghargaan akan diberikan kepada H. Michael Shepard dan Axel Ullrich, yang melakukan penelitian bersama perusahaan biotek Genentech. Juga Dennis Slamon dari University of California, Los Angeles.
Herceptin mengubah model pengobatan kanker payudara ketika disetujui pada 1998 silam. Obat ini mengganggu protein yang disebut HER2 pada permukaan sel-sel kanker payudara.
Hasil temuan yang sudah dimulai pada 1980-an ini, termasuk mengidentifikasi HER2 sebagai pendorong kanker payudara, dan menunjukkan bahwa Herceptin dapat membantu mengobati penyakit ini dalam beberapa kasus.
“Ketiga ilmuwan itu menyusun dan mengeksekusi cetak biru baru obat yang telah memberi puluhan ribu wanita waktu dan kualitas hidup,” kata yayasan Lasker Foundation pada Selasa (10/9).
Shepard saat ini bekerja sebagai Konsultan Biooncologi LLC di San Diego, sementara Ullrich di Institut Max Planck Biokimia di Martinsried, Jerman.
Penghargaan lainnya diberikan kepada Max Cooper dari Emory University, Atlanta, Jacques Miller, profesor emeritus di Institut Penelitian Medis Walter, dan Eliza Hall dari Australia.
Dalam penelitian yang dimulai sekitar 1960-an, mereka secara independen menemukan dua kelas utama dari sel sistem kekebalan tubuh, yakni sel B dan T.
TAGS : Herceptin Kanker Payudara
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/59052/Penemu-Herceptin-untuk-Kanker-Payudara-Diganjar-Penghargaan/