INDOPOS.CO.ID – Tindakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror mendapat kecaman, setelah melakukan penembakan terhadap terduga teroris berprofesi sebagai dokter bernama Sunardi di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta meminta, pihak yang berwajib perlu menyampaikan kejadian tersebut, sehingga informasi yang diterima masyarakat tidak etengah-setengah.
“Perlu penjelasan kepada publik terkait peristiwa tersebut, jangan sampai publik justru menerima informasi yang tidak sesuai situasi di lapangan,” kata Riyanta melalui gawai, Jumat (11/3/2022).
Ia menduga, adanya kesalahan informasi dari pengirim kepada penerima yang mengaburkan fakta sebenarnya dalam kejadian tersebut.
“Kemungkinan tidak menerima informasi yang utuh dan lebih banyak noise yang muncul, yang justru dianggap fakta oleh masyarakat,” tutur Riyanta.
Pray For Dokter Sunardi langsung muncul dan jadi trending di Twitter. Sebagian netizen percaya, terduga teroris itu merupakan orang baik. Dia dikenal penjuang kemanusiaan dan sering memberikan pengobatan gratis.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan, terduga teroris melakukan penyerangan terhadap petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah polisi.
“Karena situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, sehingga petugas melakukan upaya paksa dengan melakukan tindakan tegas terukur,” ucap Ramadhan, Kamis (10/3/2022).
Timah panas aparat mengenai tubuh terduga teroris. “Dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah,” imbuh Ramdhan. Sunardi langsung dibawa ke RS Bhayangkara, tapi saat dievakuasi dia tidak bisa diselamatkan.(dan)
Credit: Source link