Foto ini dirilis pada 23 Agustus 2017 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara Korea Utara, saat pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengunjungi Institut Bahan Kimia Akademi Ilmu Pertahanan (Foto: Yonhap)
Seoul – Seorang ahli pertahanan rudal, Michael Elleman mengatakan, Korea Utara sepertinya tidak akan meluncurkan rudal balistik antarbenua bahan bakar pada (ICBM) dalam waktu satu dekade mengingat waktunya yang relatifnya singkat.
Dalam artikelnya yang diposting Jumat di 38 Utara, situs pemantauan Korea Utara yang berbasis di Amerika Serikat, Michael Elleman membuat pernyataan tersebut, sambil menganalisis beberapa foto pemimpin Korea Utara Kim Jong-un kunjungan terakhir ke Institut Bahan Kimia Akademi Ilmu Pertahanan.
Elleman mencatat rudal yang berhasil diuji di Korea adalah tahap pertama rudal Pukguksong, yang memiliki berat sekitar 6 sampai 7 ton, sementara rudal pertama ICBM memiliki berat sekitar 20 ton. Produksi rudal 6 ton ke motor 20 ton membutuhkan waktu tujuh sampai 10 tahun.
“Korea Utara mungkin bisa memperpenpedk masa pembuatan hanya beberapa tahun dengan mengambil jalan pintas dan menerima pengurangan kinerja dan keandalan,“ tulisnya dalam artikel tersebut. “Namun waktu yang begitu singkata dalam produksi propelan padat, ICBM yang terdiri dengan bahan bakar padat tidak mungkin diterjunkan dalam satu dekade,“ jelas Elleman
Negara teriosolasi tersebut terus memperburuk masalah keamanan di Seoul dan Washington dengan program nuklir dan rudal yang berkembang. Dua tes ICBM bulan lalu menegaskan kembali, pihaknya sedang dalam pengembangan ICBM berujung nuklir. Dalam artikelnya, Elleman menganalisis sebuah kapal komposit luka filamen besar yang diperlihatkan di foto inspeksi pemimpin Korea Utara.
Pakar menjelaskan, bejana berwarna perunggu besar – yang ukurannya kira-kira berdiameter 1.4-1.5 meter – adalah casing ringan dan canggih yang dirancang untuk menampung propelan padat.
Ia juga menunjuk pada mesin berkelok-kelok filamen di foto, yang diduga digunakan untuk memproduksi casing motor komposit. Motor roket berbahan bakar padat terdiri dari casing, propelan padat, ignitor dan komponen lainnya, katanya.
“Tidak jelas apakah mesin tersebut bisa memproduksi casing rudal lebih besar dari diameter 1,5 meter. Jika tidak, Korea Utara perlu mengakuisisi mesin berliku lebih besar untuk menghasilkan casing rudal yang cukup besar untuk menyalakan rudal balistik antar benua,“ katanya.
Ahli juga menjelaskan ilustrasi konseptual dari dua rudal yang ditunjukkan dalam foto – Pukguksong-3 dan Hwasong-13. Rudal Puguksong-3 nampaknya merupakan versi lanjutan dari bahan bakar padat Pukguksong-1 dan 2, katanya.
“Jika Korea Utara menguasai proses produksi, memelihara rantai pasokan yang andal untuk filamen dan resin yang dibutuhkan untuk membuatnya, dan mematuhi prosedur pengendalian kualitas yang ketat, Pukguksong-3 mungkin mampu mencapai target 2.000 kilometer,” katanya. Ia juga mencatat jangkauan sekarang dari Pukguksong-1 dan 2 berdiri sekitar 1.200 km.
TAGS : Korea Utara Rudal ICBM
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/20829/Pengamat-Ragukan-Korut-Luncurkan-Rudal-/