NEGARA, BALIPOST.com – Rencana pengembangan Pelabuhan Perikanan di Pengambengan menjadi pusat pelabuhan perikanan di Bali diharapkan agar disosialisasikan lebih massif dan intens. Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Jembrana, Made Widanayasa, Jumat (2/6), mengatakan secara umum sangat sepakat adanya pengembangan pelabuhan, terlebih nantinya dilakukan perluasan dan otomatis akan meningkatkan perputaran perekonomian di Kabupaten Jembrana sebagai sentra perikanan tangkap di Bali.
Akan tetapi, jika memang tahun ini akan dilakukan, pihaknya mengharapkan adanya sosialisasi yang lebih massif kepada nelayan dan sektor-sektor yang berkaitan dengan perikanan. “Masyarakat khususnya nelayan harus mengetahui persis manfaat dan dampaknya. Harapannya agar nelayan-nelayan tradisional yang sudah ada tidak tersingkirkan,” harapnya.
Diakui banyak pertanyaan yang muncul terkait dampak yang akan terjadi, khususnya pada nelayan kecil. Misalnya terkait jalur atau areal tangkap nelayan (fishing ground), termasuk apakah nantinya para nelayan kecil (jukung) ini masih bisa menambatkan perahu mereka di areal Pelabuhan. “Tentunya bila diperluas akan berdampak meningkatnya hilir mudik perahu-perahu besar, sehingga perlu dilakukan penataan secara detail, karena jalur yang dilewati itu dikhawatirkan melintasi areal fishing ground para nelayan kecil ini,” ujarnya.
Areal penangkapan akan semakin sempit dan dampak langsung yang dirasakan nelayan kecil. Begitu juga jika dilakukan penambahan daratan untuk memperluas kawasan pelabuhan, juga harus diperhatikan dampak misalnya abrasi.
Selalu ada dampak dari kemajuan, karena itu perlu lebih intensif dilakukan sosialisasi ke masyarakat khususnya para nelayan. Dan jangan sampai justru meminggirkan nelayan-nelayan yang sudah ada.
Kondisi saat ini, sulit mencari ikan ditambah dengan susahnya mendapatkan rekomendasi BBM bersubsidi. Namun pemerintah daerah juga sangat tanggap dengan memberikan diskresi membeli BBM bersubsidi untuk perahu atau kapal dibawah 30 GT.
Kabupaten Jembrana juga memiliki jumlah nelayan yang cukup besar dan tersebar di sejumlah pesisir. Dengan areal tangkapan yang memang hanya di sekitar Selat Bali hingga ke wilayah Timur di Tabanan. Karena itu diharapkan sosialisasi juga dilakukan secara menyeluruh jangan hanya nelayan besar atau di sekitar Pengambengan, tetapi juga tokoh-tokoh nelayan di luar Pengambengan, seperti Perancak, Melaya hingga Pekutatan.
Sebelumnya, saat kunjungan Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono awal 2023, rencana pengembangan dilakukan di PPN Pengambengan menjadi pelabuhan perikanan terbesar di Bali. Diprediksi dengan adanya Pelabuhan ini akan meningkatkan jumlah tenaga kerja serta volume tangkapan ikan.
Pengembangan tersebut meliputi perluasan lahan yang sebelumnya 13,5 hektar menjadi 60 hektar dan luas kolam yang sebelumnya 30 hektar menjadi 72,5 hektar dengan jumlah kapal dapat ditampung hingga 1.500 unit. Produksi ikan yang awalnya hanya 12 ribu ton akan meningkat mencapai 80 ribu ton dengan nilai produksi yang awalnya Rp 78 miliar menjadi Rp 3,2 triliun. (Surya Dharma/balipost)
Credit: Source link