JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Agama (Kemenag) RI terus mengupayakan peningkatan mutu dan kualitas bidang pendidikan. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) pada tahun ini telah menjalankan program yang menjadi Legacy dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam Program Prioritas Kementerian Agama RI.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kemenag RI, Prof. I Nengah Duija mengatakan, sepanjang tahun 2023, Ditjen Bimas Hindu Kemenag RI turut andil dalam Peningkatan Kualitas Perguruan Tinggi Keagamaan Hindu (PTKH) yaitu berupa peningkatan status dan penegerian. Rinciannya, Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma (STHD) Klaten saat ini sedang berproses menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STHDN) Jawa Dwipa, Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja saat ini berproses menjadi Institut Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja, Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya memulai proses peningkatan menjadi Universitas Hindu Negeri Tampung Penyang Palangkaraya.
“Kami berharap program legacy dari Gus Yaqut dapat tuntas dirasakan oleh umat Hindu seluruh Nusantara di tahun 2024 nanti, khususnya terkait Pendidikan Umum berciri khas Keagamaan Hindu atau Widyalaya dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Demikian juga alih status dan peningkatan status PTKHN. Semua ini legacy monumental untuk umat Hindu di masa kini dan masa depan,” kata Prof. Duija.
Selain itu, lanjut Prof. Duija, pengembangan sumber daya manusia (SDM) PTKHN juga terus dikejar hingga melahirkan 18 guru besar yang dikukuhkan pada periode tahun 2023, dan meloloskan 6 orang pada Program LPDP (2 orang S3 Dalam Negeri dan 4 orang Luar Negeri).
Tak hanya itu, Ditjen Bimas Hindu juga tengah memproses berdirinya pendidikan Widyalaya, yaitu Pendidikan bercirikan keagamaan hindu seperti Madrasah. “Widyalaya merupakan satuan pendidikan yang sejenis Madrasah bagi umat Hindu yang nantinya akan ada dari jenjang TK hingga SMA. Di Widyalaya ini bisa disebut jenjang Pratama, Adi, Madya dan Utama. Ini sudah dibuatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) tinggal nunggu harmonisasi dengan Menkumham,” kata Duija dikutip dari keterangan tertulisnya, Sabtu (16/12).
Widyalaya ini selain menjadi program prioritas Ditjen Bimas Hindu Kemenag juga menjadi legacy Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam bidang pendidikan. “Mudah-mudahan tahun ini selesai, sehingga kami punya sekolah keagamaan yang sejenis Madrasah dari tingkat TK sampai SMA,” harap Prof. Duija. (kmb/balipost)
Credit: Source link