museum Hagia Shopia
Jakarta, Jurnas.com – Dunia Arab mengapresiasi keputusan Turki untuk mengubah ikon Istanbul, Hagia Sophia, menjadi masjid setelah puluhan tahun dijadikan sebagai museum.
Hal itu disampaikan Ekrema Sabri, pengkhotbah Masjid Al-Aqsa Yerusalem, mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AA, Senin (13/07).
“Kami mengucapkan selamat kepada Turki dan diri kami sendiri karena mengubah Hagia Sophia kembali ke masjid karena itu milik semua Muslim,” ujar Ekrema Sabri,
Senad dengan Ekrema, Mufti Besar Oman, Ahmed bin Hamad al-Khalili, mengucapkan selamat kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Muslim di seluruh dunia karena membuka kembali Hagia Sophia sebagai masjid.
“Kami mengucapkan selamat kepada diri kami sendiri, seluruh negara Muslim, dan khususnya bangsa Turki yang dipimpin oleh pemimpinnya, Recep Tayyip Erdogan, karena mengubah Hagia Sophia kembali ke rumah ibadah di mana Allah mengizinkan namanya untuk dinaikkan dan disebutkan,” katanya di Twitter .
Sementara itu, Kelompok Ikhwanul Muslimin menggambarkan keputusan Turki tentang Hagia Sophia sebagai langkah bersejarah.
“Langkah ini menegaskan kedaulatan rakyat Turki atas tanah mereka dan pelaksanaan hak-hak mereka,” kata juru bicara Talaat Fahmy dalam sebuah pernyataan.
Dia mengatakan keputusan pengadilan Turki untuk mengembalikan Hagia Sophia ke masjid mengembalikan hak kepada pemiliknya.
Uni Maghreb Arab juga menggambarkan pembukaan kembali masjid Hagia Sophia kepada para jamaah sebagai “peristiwa bersejarah besar”.
“Kami menyampaikan ucapan selamat yang tulus kepada bangsa Islam secara keseluruhan dan khususnya kepada orang-orang Turki, yang dipimpin oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan, pada kesempatan pembukaan kembali masjid Hagia Sophia untuk berdoa,” kata serikat dalam sebuah pernyataan.
Pada hari Jumat, pengadilan Turki membatalkan dekrit kabinet 1934 yang telah mengubah Hagia Sophia menjadi museum, membuka jalan untuk digunakan kembali sebagai masjid setelah 85 tahun.
Pengadilan memutuskan bahwa permata arsitektur dimiliki oleh sebuah yayasan yang didirikan oleh Sultan Mehmet II, penakluk Istanbul, dan disajikan kepada masyarakat sebagai masjid – status yang tidak dapat diubah secara hukum.
Hagia Sophia digunakan sebagai gereja selama berabad-abad di bawah pemerintahan Kekaisaran Bizantium. Itu berubah menjadi masjid setelah penaklukan Istanbul pada tahun 1453. Namun pada tahun 1935, keputusan kabinet telah mengubah Hagia Sophia menjadi museum
TAGS : Dunia Arab Hagia Sophia
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin