Pengungsi terdampak gempa di Lebak, Banten
Sukabumi – Pengungsi korban gempa Lebak, Banten yang mendiami tenda pengungsian di Desa Sirnarasa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mulai terserang diare karena cuaca buruk.
“Kami mendapatkan laporan dari relawan yang bertugas di Kecamatan Cikakak yang menyebut ada beberapa pengungsi yang mulai terserang penyakit diare dan saat ini kami masih melakukan pendataan,” kata Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi.
Jumlah pengungsi warga Desa Sirnasara yang mendiami tenda pengungsian tersebut sebanyak 62 jiwa dari 12 kepala keluarga. Mereka yang mengungsi tersebut dikarenakan rumahnya rusak berat sehingga tidak bisa lagi didiami.
Mayoritas pengungsi yang mengalami diare adalah anak-anak dan lanjut usia (lansia). Saat ini penanganan sudah dilakukan dan berkoordinasi dengan petugas medis untuk memberikan pengobatan kepada warga yang terserang diare.
Datanya, kata Eka, untuk di Kecamatan Cikakak jumlah rumah yang rusak akibat bencana gempa bumi berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) yang terjadi pada Selasa, (23/1) sebanyak 21 unit rusak berat, 49 unit rusak sedang dan 158 unit rusak ringan.
Sementara, untuk jumlah warga yang terdampak mencapai 229 KK atau 858 jiwa. Sebagian warga ada yang mengungsi dan ada yang tetap memilih tinggal di rumahnya seperti mereka yang rumahnya hanya rusak sedang maupun ringan.
“Jumlah pengungsi setiap harinya berfluktuasi ada yang memilih tinggal di tenda pengungsian ada juga yang mengungsi ke rumah keluarganya,” tambahnya.
Eka mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan dan menyalurkan bantuan kepada warga yang menjadi korban bencana gempa yang berpusat di Lebak tersebut. Diakuinya, pascagempa itu kerusakan rumah dan fasilitas lainnya mencapai ribuan unit yang tersebar hampir di seluruh kecamatan.
TAGS : Gampa Bumi Lebak Banten
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/28456/Pengungsi-Gempa-Lebak-Mulai-Diserang-Diare/