JawaPos.com – Nasib miris dialami Chloe Savage, 43, seorang penjahit yang mengerjakan gaun pengantin milik Kate Middleton dan Meghan Markle. Sedihnya, sang penjahit itu kini terdampak pandemi Covid-19 dan tidak bisa mendapatkan penghasilan. Chloe Savage nyaris menjadi pengemis karena berjuang memberi makan kedua anaknya.
Dilansir dari NINE, Senin (7/12), hasil penelitian kelompok kampanye Excluded, Chloe Savage adalah satu dari sekitar tiga juta orang di Inggris yang tidak menerima bantuan keuangan dari pemerintah selama pandemi virus Korona seperti laporan The Sunday Times. Angka tersebut termasuk puluhan ribu pemilik usaha kecil dan wiraswasta, yang tidak memenuhi syarat untuk skema pemerintah.
Bisnis Savage yakni Chloe Savage Embroidery, selama ini juga mengerjakan kostum yang ditampilkan dalam film Harry Potter. Dia biasanya membuat pakaian untuk teater, studio film, dan museum. Akan tetapi karena pandemi Covid-19, dia kehilangan pesanan.
Savage sekarang telah menutup gerai Bristol miliknya dan bekerja dari garasi ibunya. Dia mengatakan putrinya, 14 tahun, susah mendapatkan makanan. Dia berpikir membatasi makan, akan membantu menghemat uang keluarga.
“Ini adalah realitas penguncian yang saya alami. Saya menghabiskan separuh waktu saya dengan menangis. Kami tidak punya uang. Tidak ada yang tersisa,” tuturnya sedih.
Pada bulan-bulan sebelum pernikahan Pangeran William dengan Kate Middleton, pada tahun 2011, Savage membantu membuat gaun pengantin tersebut. Bekerja dari Hampton Court, Savage menjahit renda applique ke gaun Alexander McQueen, korset, rok, sepatu dan garter, sebagai bagian dari tim beranggotakan 20 orang yang dipanggil oleh Royal School of Needlework.
“Lace-nya dibuat terpisah, lalu diaplikasikan ke kain menggunakan ribuan jahitan kecil yang tidak bisa Anda lihat untuk membentuknya pada korset,” katanya saat itu.
“Saya membuat ribuan jahitan. Kate datang beberapa kali,” jelasnya.
Ketika tiba waktunya untuk pernikahan Pangeran Harry dengan Meghan Markle, Savage membantu menjahit kerudung pengantin perempuan, menjahit desain yang mewakili bunga Persemakmuran dan opium California. Pembuatannya dilakukan di showroom Givenchy di London. Kini selama pandemi, pernikahan nyaris ditiadakan, syuting film juga berkurang.
Savage mengatakan dia telah ditolak empat kali setelah mengajukan kredit dan tidak lagi menghasilkan uang. Dia meminta pemerintah Inggris bisa bermurah hati padanya.
“Rasanya saya tak akan pulih dalam beberapa bulan,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Nurul Adriyana Salbiah
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Credit: Source link