JawaPos.com – Pengetahuan dan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya jaminan masa pensiun masih sangat rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meriset, jumlah peserta dua program dana pensiun di Indonesia, yakni Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DLPK) dan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) hanya mencapai 4,63 juta orang hingga akhir 2018.
Jika dibandingkan dengan total jumlah tenaga kerja di sektor formal maupun informal yang mencapai 129,36 juta orang per Februari 2019 berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), artinya hanya 3,6 % masyarakat Indonesia yang sudah mempersiapkan masa pensiun mereka. Namun, pandemi Covid-19 akhirnya mulai mengubah cara pandang terhadap persiapan dana pensiun sedini mungkin.
Berdasarkan survei global yang dilakukan Standard Chartered Bank kepada 12.000 responden di 12 negara di dunia termasuk ke 1.000 orang Indonesia, 34% orang Indonesia menyebut persiapan tabungan pensiun sebagai tujuan finansial yang aktif mereka fokuskan saat ini.
Para responden juga diberi pertanyaan apa yang akan mereka lakukan saat ini jika diberikan uang senilai sekitar Rp 19,2 juta. Dari pertanyaan itu, 49% dari mereka menjawab bahwa uang tersebut akan digunakan untuk tabungan jangka panjang, di mana 27% dari tabungan jangka panjang tersebut adalah untuk dana pensiun dan investasi jangka panjang.
Berangkat dari hal tersebut, Standard Chartered Bank dan Prudential Indonesia mengeluarkan program bernama PRULife Harvest Plan untuk mengedukasi masyarakat Indonesia serta meningkatkan
pemahaman finansial untuk dapat lebih baik mengelola keuangan dengan baik dan memperkuat kestabilan ekonomi demi masa pensiun.
PRULife Harvest Plan memberikan perlindungan keluarga menyeluruh bagi generasi pertama hingga generasi kedua. Bagi generasi pertama, yaitu nasabah pemegang polis dan penerima manfaat, produk ini memberikan kepastian yang optimal untuk pensiun mapan. Generasi kedua, yang adalah anak dari nasabah sebagai tertanggung, juga akan mendapatkan kepastian perlindungan finansial sebesar uang pertanggungan apabila terjadi risiko sesuai dengan cakupan tanggungan.
“Melalui kolaborasi ini, kami ingin kembali mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya perencanaan masa pensiun untuk menikmati kenyamanan baik selama masa produktif dan setelahnya. Program ini tentunya menambah jajaran lini produk bancassurance kami untuk dinamika kebutuhan gaya hidup nasabah,” ujar Cluster CEO Indonesia & ASEAN Markets (Australia, Brunei & the Philippines) Standard Chartered Andrew Chia dalam keterangan pers yang diterima JawaPos.com.
“Pandemi Covid-19 semakin membuktikan bahwa kita tidak bisa mengandalkan tabungan semata sebagai jaminan finansial di masa setelah pensiun. Kami sangat senang dapat menghadirkan inovasi terbaru kami untuk melindungi para nasabah serta membantu mereka menyiapkan masa depan yang lebih baik,” ujar President Director of Prudential Indonesia Jens Reisch.
Credit: Source link