JawaPos.com – UMKM dianggap sebagai kekuatan besar alam perekonomian di Indonesia. Menurut ekonom Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Boyke Rudy Purnomo, UMKM di Indonesia mampu bertahan dan terbukti tanguh dalam menghadapi krisis. Mulai dari krisis moneter 1998 hingga krisis dampak dari Covid-19.
Boyke Rudy Purnomo menyebut, UMKM dapat bertahan tidak terlepas ditopang dari penyaluran kredit usaha rakyat (KUR). Untuk penyaluran KUR melalui BRI saja dapat bekontribusi besar dalam menyerap 32,1 juta lapangan kerja.
“Kunci dari bisa bertahannya pengusaha UMKM karena social capital yang kuat. Jika social capital ini dapat disinergikan dengan BUMN, tentu saja akan menjadi menjadi daya ungkit yang cukup besar untuk recovery perekonomi Indonesia pasca pandemi Covid-19,” ungkap Boyke Rudy Purnomo kepada wartawan, Minggu (10/7). Sebaliknya, jika tidak
disinergikan, maka ekonomi Indonesia tidak memiliki daya tawar yang tinggi di pasar global.
Boyke menilai langkah Menteri BUMN Erick Thohir untuk menambah kredit ke pengusaha UMKM merupakan bukti nyata keberpihakan Negara. Akan tetapi, bantuan dana tersebut tidaklah cukup. Sebabm jumlah UMKM sangat banyak dan spektrum pengusaha UMKM sangat luas. Maka, permasalahan yang terjadi tidak sama.
Sehingga, intervensi yang dilakukan BUMN harus sesuai dengan permasalahan yang terjadi di UMKM. Jika intervensi tidak sesuai dengan permasalahan, maka keberpihakan BUMN ke UMKM hanya sekadar slogan.
Boyke menyarankan Menteri BUMN Erick Thohir agar lebih mengorkestrasikan UMKM dan BUMN. Terlebih BUMN mendapat mandat oleh UU untuk berperan sebagai kepanjangan tangan Negara dalam memberikan pelayanan ke masyarakat.
“Tugas utama Menteri Erick dan BUMN saat ini adalah membina serta menjadikan UMKM mitra bisnis strategis. Sehingga, tugas utama BUMN sebagai badan usaha yang mencari keuntungan dapat sejalan dengan bisnis UMKM,” imbuhnya.
Dalam memperkuat ekonomi bangsa, kata Boyke, UMKM mesti dijadikan sebagai mitra strategis untuk memperkuat rantai pasok BUMN. Jika rantai pasok sesuai dengan kegiatan usaha BUMN, maka kelangsungan UMKM dapat tetap terjaga. “Jangan sampai kehadiran UMKM di BUMN tak sekadar menjadi beban, tetapi tumbuh bersama untuk membangun ekonomi Indonesia,” katanya.
Credit: Source link