indopos.co.id – Para perancang yang memproduksi busana-busana dari batik mau tidak mau harus cerdik dalam beradaptasi di tengah pandemi COVID-19 yang mencekik.
Sama seperti pelaku fashion lainnya di Tanah Air, perancang yang fokus utamanya batik menghadapi tantangan. Sebab, pameran dan peragaan busana tidak bisa digelar. Semuanya harus serba virtual.
Pada awal pandemi, perancang di tanah air berinovasi dengan membuat produk yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat: masker kain.
Perancang asal Yogyakarta Iffah M Dewi, pemilik jenama Sogan Batik, sigap menghadapi awal pandemi dengan memproduksi masker tiga lapis yang awalnya dibuat untuk dibagikan secara cuma-cuma.
Sebanyak 1.000 buah masker dibuat untuk diberikan gratis, 1.000 masker lainnya dijual. “Ternyata malah dapat 30.000 pieces pesanan,” ujar Iffah.
Iffah menyadari aktivitas masyarakat yang kini berpusat dari rumah akibat pembatasan sosial demi menekan infeksi Virus Corona membuat kebutuhan busana sehari-hari yang nyaman meningkat.
Dia pun mulai membuat rancangan busana berbahan nyaman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. (ant/rul)
Credit: Source link