JawaPos.com – Investasi menjadi tulang punggung untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah tekanan defisit fiskal. Dalam kajian bersama Asian Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia bertajuk Innovate Indonesia, kemampuan adopsi teknologi dan inovasi disebut berpotensi meningkatkan 0,55 persen pertumbuhan ekonomi per tahun selama dua dekade ke depan.
Kementerian Investasi saat ini tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mendongkrak investasi di sektor ini. Deputi Deregulasi Penanaman Modal BKPM Yuliot menekankan, aspek penelitian dan pengembangan akan menjadi fokus utama kementerian.
“Ke depan, research and development dalam peningkatan nilai tambah penanaman modal dalam negeri termasuk fokus Kementerian Investasi. Setiap sektor nanti akan didorong ada inovasi dalam rangka pendalaman sektor penanaman modal,” ujarnya dalam keterangannya, Kamis (27/5).
Lebih jauh, Yuliot menambahkan, pihaknya juga telah menyiapkan sejumlah stimulus fiskal bagi para investor yang menanamkan modal di bidang inovasi dan teknologi. “Stimulus kami siapkan dalam bentuk tax holiday dan super deduction tax. Melalui stimulus ini, kewajiban pajak investor bisa berkurang sampai 200 persen,” tuturnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan pihaknya akan memberikan karpet merah bagi para investor di sektor ini. Kementerian yang dipimpinnya dipastikan tak akan menghambat masuknya investasi di sektor ini.
“Silakan investor datang saja bawa teknologi, bawa modal dan sebagian pasar. Biarlah izin nanti negara yang akan bantu. Pengusaha yang serius melakukan investasi dan realisasi, pasti kita akan dorong,” ungkap Bahlil.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link