JawaPos.com – Lonjakan kasus Covid-19 yang telah mencatatkan rekor baru akan memberikan dampak kepada perekonomian dan kepercayaan pasar di Indonesia. Meski demikian PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) memprediksikan dampak lonjakan kasus Covid-19 tidak akan berefek sedalam lonjakan pertama saat awal pandemi.
Chief Economist Bahana TCW Budi Hikmat mengatakan, selain secara fundamental perekonomian Indonesia masih bagus, pelaku pasar juga telah banyak belajar dari kejadian lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya. “Selain itu, percepatan vaksinasi terhadap masyarakat Indonesia yang saat ini sedang didorong pemerintah, dipersepsikan sebagai sentimen positif oleh pelaku pasar,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (2/7).
Menurutnya, rencana pemerintah dalam melakukan percepatan vaksinasi di Indonesia telah berada dalam jalur yang baik. Sebagai gambaran, hingga akhir Juni 2021, pemerintah telah berhasil mencapai 42 juta vaksinasi Covid-19. Diversifikasi vaksin dari berbagai produsen untuk mempercepat vaksinasi juga telah dilakukan.
Terbaru pemerintah telah mendatangkan 14 juta dosis baru vaksin Sinovac, yang akan dilanjutkan dengan kedatangan vaksin gratis Covax/GAVI, AstraZaneca dan Pfizer yang akan mulai masuk Agustus mendatang. Langkah diversifikasi vaksin ini dipandang akan mampu meredam lonjakan kasus akibat varian Delta (B.1.617.2) yang memiliki tingkat penyebaran lebih tinggi dibanding varian sebelumnya dan telah dilaporkan ada 160 kasus varian Delta di Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan target vaksinasi yang akan dilakukan, dimana pada Juli ditargetkan 34 juta dosis, Agustus 43,7 juta dosis, kemudian September 53 juta dosis, Oktober 84 juta dosis, November 80,9 juta dosis dan Desember 71,7 juta dosis. Dengan didukung kecukupan pasokan vaksin, diperkirakan pada akhir tahun akan ada 181,5 juta orang yang telah divaksin.
Budi Hikmat menambahkan, kecukupan pasokan vaksin dari berbagai negara produsen dipercaya akan terjaga, karena negara-negara produsen utama vaksin telah mencapai vaksinasi yang tinggi. Sebut saja Amerika Serikat yang telah mencapai 54 persen, Inggris telah mencapai 65 persen, dan India sudah di 20 persen. Sehingga kedatangan vaksin dari berbagai negara-negara produsen utama vaksin hingga akhir tahun akan terjaga dan dapat memenuhi kebutuhan dosis vaksin di Indonesia.
Editor : Estu Suryowati
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link