Polisi berjaga-jaga di Salisbury, Inggris (Foto: Associated Press/Matt Dunham)
London – Perempuan Inggris yang terkena racun saraf Navichok akhirnya dinyatakan meninggal pada Minggu (8/7) malam waktu setempat di salah satu rumah sakit di Salisbury. Demikian laporan polisi Inggris pada Senin (9/7) pagi.
Dilansir dari Associated Press, Polisi Metropolitan London mengatakan, perempuan atas nama Dawn Sturgess (44) itu meninggal setelah melewati perawatan selama sembilan hari terakhir. Sementara rekannya Charlie Rowley (45) masih terus berjuang untuk hidup.
Sebelumnya polisi menyebut keduanya merupakan korban Navichok, jenis racun saraf yang sama dengan racun yang digunakan untuk meracuni intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, pada Maret lalu.
Polisi menduga, kedua korban terpapar racun tersebut karena terkontaminasi oleh sisa-sisa racun serangan pertama, yang konon menurut Inggris, perbuatan Rusia.
Sementara terkait paparan racun di Salisbury, pemerintah meyakinkan penduduk setempat bahwa risiko kontaminasi masih sangat rendah, kendati sudah memakan dua korban.
Sekretaris Pemerintah Inggris Sajid Javid mengatakan pada akhir pekan lalu, Salisbury tetap aman dikunjungi untuk bisnis, dan mengundang para pengunjung untuk mendatangi kawasan tersebut.
Menurutnya, pemerintah sudah mengerahkan lebih dari 100 petugas polisi, guna menemukan botol kecil yang diyakini berisi racun saraf Navichok, yakni racun yang diproduksi oleh Uni Soviet selama Perang Dingin.
TAGS : Rusia Inggris Racun Saraf Navichok
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/37395/Perempuan-Inggris-Korban-Navichok-Akhirnya-Meninggal/