Gao Chengyong (Foto: BBC)
Beijing – Seorang pembunuh berantai di China, Gao Chengyong (53) dijatuhi hukuman mati atas kasus pembunuhan terhadap 11 perempuan yang dia lakukan sepanjang 1988 dan 2002.
Gaya membunuh Gao tak ubahnya seperti pembunuh fenomenal `Jack the Ripper` yang menjadi menjadi momok menakutkan di London pada 1888 silam. Yakni mulai dari membuntuti korbannya, melakukan perampokan, melancarkan pemerkosaan, hingga pembunuhan yang diakhiri dengan tindak mutilasi.
“Dia sering memotong tenggorokan korbannya dan memutilasi tubuh mereka,” demikian keterangan polisi yang dikutip dari BBC.
Ayah dua anak itu baru tertangkap di sebuah toko kelontong pada 2016 lalu. Sebabnya, paman pelaku tertangkap karena kasus kecil, yang berujung pada pengungkapan jati diri sang `Jack the Ripper` asal China tersebut.
Sebelumnya pada 2004, polisi mengatakan bahwa tersangka pembunuhan berantai memiliki penyimpangan seksual dan membenci perempuan. Tersangka digambarkan sebagai sosok yang tertutup dan tidak ramah, namun sabar.
Hingga pada waktu itu sempat ada sayembara sebesar $30 ribu bagi informan yang berhasil mengungkap pelaku.
“Untuk memuaskan hasratnya yang sesat, banyak (jasad) korban perempuan yang sudah dia rusak,” kata pengadilan.
Pengadilan menjelaskan, pembunuhan pertama Gao terjadi pada Mei 1988, tahun ketika anaknya lahir. Korban Gao adalah perempuan berusia 23 tahun, yang ditemukan tewas dengan 26 luka tusuk.
Pembunuhan selanjutnya mengikuti pola yang sama. Dan targetnya ialah perempuan muda yang tinggal sendirian. Belum diketahui motif Gao mengakhiri pembunuhan tersebut 14 tahun kemudian di tahun 2002.
TAGS : Jack the Ripper China Pembunuhan
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/31514/Perjalanan-Jack-the-Ripper-Asal-China-Berujung-Hukuman-Mati/