JawaPos.com – Geliat Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus didorong guna menggerakan perekonomian. Sektor UMKM tetap menjadi penyedia lapangan kerja terbesar dan pemain penting dalam pengembangan ekonomi lokal.
Data dari Kementerian Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) tahun 2018 menunjukkan bahwa jumlah pelaku UMKM mencapai 64,2 juta atau 99,99% dari total pelaku usaha di Indonesia. Daya serap tenaga kerjanya pun sangat tinggi, yaitu sebanyak 117 juta pekerja atau 97% dari daya serap tenaga kerja dunia usaha.
Sempat menurun karena hantaman pandemi Covid-19, UMKM kembali bergeliat setelah pemerintah memberikan dukungan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada 2020 dan 2021 lalu.
Dana sebesar Rp 112,84 triliun telah dinikmati oleh lebih dari 30 juta UMKM pada tahun 2020. Dan pada 2021, pemerintah menganggarkan Rp 121,90 triliun untuk mendukung UMKM. Untuk menjaga momentum positif itu sekaligus meningkatkan daya tahan ekonomi nasional, pemerintah mendorong upaya transformasi digital pada sektor UMKM.
Dalam usaha mendukung program pemerintah untuk melakukan transformasi digital pada sektor UMKM inilah, PT Yukk Kreasi Indonesia menghadirkan layanan YUKK Payment Gateway dengan menggandeng para pelaku UMKM di seluruh tanah air untuk terjun ke dalam ekosistem digital.
“Dengan menghadirkan layanan YUKK Payment Gateway, kami ingin ambil bagian dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Dengan menyediakan infrastruktur digital yang mumpuni, kami mendorong para pelaku UMKM untuk bisa dengan mudah menembus pasar global,” jelas Stevanus Rahardja, Co-founder dan CEO PT Yukk Kreasi Indonesia dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/3).
Kemudahan yang dibawa YUKK Payment Gateway membuat jumlah merchant yang bergabung bertambah. Tidak hanya merchant yang berada di kawasan Jabodetabek, tetapi juga di beberapa kota di Jawa dan Bali seperti Surabaya dan Denpasar.
Hingga awal tahun ini, jumlah merchant yang menjadi partner YUKK Payment Gateway mencapai hampir 30.000 merchant. “Kita harapkan akhir tahun kini bisa meningkat menjadi 50.000 merchant,” tambahnya.
Stevanus optimistis layanan YUKK Payment Gateway dapat ikut memperkuat program digitalisasi ekonomi seperti yang dicanangkan pemerintah.
Ada banyak faktor yang membuat banyak pelaku UMKM yang belum masuk dalam ekosistem digital. Bisa karena biaya, bisa karena tidak terlalu paham teknologi digital, dan bisa karena infrastruktur digital.
“Nah, kami hadir untuk menjawab tantangan ini karena kami punya infrastruktur yang mumpuni, biaya yang transparan dan murah, dan dasbor yang sangat mudah digunakan,” terangnya.
Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta, Arlyana Abubakar menyambut gembira rebranding YUKK yang dinilainya mendukung transaksi non tunai yang tengah dikembangkan Bank Indonesia.
“Ini tentunya sejalan dengan roadmap dan blueprint Bank Indonesia dalam pembayaran digital. BI akan terus mengurangi penggunaan traksaksi cash. Saat ini sedang di koordinasikan agar kedepannya penggunaan Qris ini bisa masuk ke bidang kesehatan, ke pemda seperti pembayaran, pajak, retribusi, parkir dan lainnya,” pungkas Arlyna Abubakar.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : R. Nurul Fitriana Putri
Credit: Source link