JawaPos.com – Perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dapat kembali berpeluang menguat hari ini seiring dengan sentimen positif pasaf terhadap aset berisiko. Mengutip kurs tengah Bank Indonesia (BI) saat ini posisi rupiah ada di level Rp 14.299 per dolar AS.
Analis keuangan Ariston Tjendra mengungkapkan, penguatan rupiah berasal dari sentimen pernyataan Gubernur Bank Sentral AS semalam mengenai kebijakan moneter di negara Paman Sam tersebut.
“Nilai tukar rupiah berpotensi bergerak menguat ke arah 14.250, dengan potensi resisten di kisaran 14.320,” kata Ariston kepada JawaPos.com, Rabu (12/1).
Ariston memaparkan, dalam sesi dengar pendapat antara Jerome Powell dengan komite perbankan Senat AS tadi malam, Powell tidak memberikan kejutan mengenai percepatan kenaikan suku bunga acuan AS.
“Semua yang diungkapkan Powell sudah tertuang dalam notulen rapat yang dirilis di awal bulan ini dan sudah diantisipasi pasar,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, sentimen postif lainnya juga diutarakan oleh Powell bahwa ekonomi AS pulih dengan cepat dan optimis dengan outlook ke depan.
Sementara, dari faktor dalam negeri, Ariston menjelaskan, pencabutan larangan ekspor batubara mungkin bisa menjadi katalis positif untuk rupiah. “Ekspor komoditas penyumbang surplus neraca perdagangan RI,” pungkasnya.
Editor : Bintang Pradewo
Reporter : Romys Binekasri
Credit: Source link