Dua regenerator pada Unit Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) yang telah dipasang awal tahun ini merupakan bagian dari implementasi proyek Refinery Development Master Plan (RDMP), kata Pertamina dalam pernyataan pers, dikutip Rabu.
Kemudian, pada Jumat (04/02), Pertamina telah memasang disenganger/stripper yang beratnya 900 ton dengan menggunakan crane berkapasitas 2.800 ton. Disenganger/stripper ini merupakan salah satu peralatan penting bagian dari unit RFCC.
Alat ini memiliki tinggi 36,7 meter dan diameter 11,1 meter. Disenganger/stripper ini merupakan bagian dari unit RFCC yang berfungsi untuk menghasilkan produk bernilai tinggi atau BBM dengan kualitas yang lebih baik dan ramah lingkungan.
Pengadaan dan pembuatan peralatan ini memerlukan waktu sekitar dua tahun di Korea Selatan sampai tiba di Balikpapan.
Pemasangan peralatan ini berkontribusi positif terhadap perkembangan proyek. Hingga akhir Januari 2022 proyek RDMP Balikpapan & Lawe-Lawe telah mencapai progres sekitar 48 persen.
“Walaupun kita sedang fokus untuk percepatan progres proyek, namun safety tetap menjadi aspek utama dalam seluruh kegiatan operasional PT KPB,” kata Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan, Feri Yani.
Menurutnya, pekerjaan pemasangan ini membutuhkan ketelitian dan kecermatan yang matang mengingat peralatan yang dipasang memiliki dimensi yang sangat besar. Perencanaan telah dilakukan oleh tenaga ahli yang kompeten guna mendukung suksesnya pekerjaan yang memiliki risiko tinggi ini.
Pada awal tahun 2022, proyek RDMP Balikpapan ini telah melibatkan pekerja sebanyak 13.000 personel.
Aspek keselamatan pekerja dan peralatan merupakan hal paling utama yang menjadi pertimbangan sebelum peralatan ini dipasang seperti memastikan bahwa pekerja dalam kondisi fit dan telah dilakukan inspeksi alat angkat dan pemenuhan peraturan perundang-undangan untuk memastikan kelayakan sebelum digunakan.
Diharapkan proyek ini dapat selesai tepat waktu sehingga cita-cita pengembangan kilang Balikpapan memiliki kapasitas produksi 360 kilo barel per hati (kbpd), menghasilkan BBM kualitas setara Euro 5, serta meningkatnya fleksibilitas dan profitabilitas kilang bisa terwujud demi kemandirian dan ketahanan energi Indonesia.
Baca juga: Astra Isuzu Bogor gelar program edukasi Euro 4
Baca juga: KTB Fuso siapkan 29 model truk berspesifikasi Euro 4
Baca juga: Shell Indonesia hadirkan solar berstandar Euro 5
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022
Credit: Source link