Asap pabrik menyebabkan polusi di udara (foto: Google)
New York, Jurnas.com – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres mengatakan, berubahan iklim masih menjadi ancaman. Apalagi keinginan memerangi perubahan iklim telah memudar.
Demikian kata Guterres setelah tiba di Selandia Baru saat membuat pertnyataan bersama Perdana Menteri Jacinda Ardern di Auckland kepada wartawan, Minggu (12/5).
Guterres berencana untuk menghabiskan tiga hari di negara itu sebagai bagian dari perjalanan ke Pasifik Selatan untuk menyoroti ancaman global perubahan iklim.
“Purubahan iklim berjalan lebih cepat dari apa yang pernah terbayangkan. Empat tahun terakhir terdaftar yang terpanas ,” kata Guterres.
Negara-negara tidak memenuhi komitmen mereka berdasarkan Perjanjian Paris 2016 untuk menjaga kenaikan suhu global di bawah dua derajat Celcius di atas tingkat pra-industri.
“Kami tidak berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan yang didefinisikan dalam Perjanjian Paris, dan paradoksnya adalah bahwa ketika keadaan semakin memburuk di tanah, kemauan politik tampaknya akan memudar,” tambahnya.
Serangkaian laporan apokaliptik tentang keadaan planet ini menekankan perlunya langkah konkret untuk mengatasi perubahan iklim dan bencana lingkungan.
Satu juta spesies berada di ambang kepunahan. Emisi karbon dioksida terus meningkat, mendorong target dari kesepakatan Paris lebih jauh dari jangkauan.
Guterres memuji Ardern karena memperkenalkan undang-undang ambisius minggu lalu yang bertujuan untuk membuat Selandia Baru sebagian besar karbon netral pada 2050 sambil memberikan beberapa peluang bagi para petani.
TAGS : PBB Selandia Baru Antonio Guterres
This article is automatically posted by WP-AutoPost Plugin
Source URL:http://www.jurnas.com/artikel/52500/Perubahan-Iklim-Lebih-Cepat-dari-yang-Dibayangkan/