JawaPos.com – Program Kartu Prakerja dalam waktu dekat bakal dibuka lagi. Program yang telah berjalan dalam 16 gelombang ini dinilai para penerima program ini bermanfaat dalam meningkatkan kompetensi, produktifitas, dan daya saing peserta program dalam bekerja maupun berwirausaha.
“Beberapa indikator variabel mengenai kompetensi, daya saing tenaga kerja, daya saing usaha, dan jiwa kewirausahaan yang ditanyakan pada para penerima program Kartu Prakerja dari tahun 2020. Mayoritas menyatakan pelatihan mampu meningkatkan kompetensi, produktifitas dan daya saing mereka dalam bekerja maupun berwirausaha,” ungkap Fadhli MR, direktur riset Cyrus Netwok saat memaparkan hasil survei yang dilakukan awal Mei 2021.
Dia menyebut misalnya pada indikator tentang kompetensi, 98,2% responden mengaku mendapat tambahan pengetahuan setelah mengikuti pelatihan, 96% responden mengaku mendapat tambahan keterampilan setelah mengikuti pelatihan. Begitu juga dengan sikap kerja di mana 93,9% responden mengaku mengalami perbaikan sikap setelah mengikuti pelatihan.
Dari sisi produktifitas, 91,9% responden mengaku mampu mengerjakan pekerjaan dengan lebih baik dibandingkan sebelum mengikuti pelatihan sementara 86,2% mengaku mampu mengerjakan pekerjaan lebih banyak dibanding sebelum ikut pelatihan. Mayoritas responden juga mengaku mampu mengerjakan pekerjaan secara tepat waktu.
Dari sisi daya saing pekerja, 92,3% dari responden berstatus pekerja menyatakan mampu bersaing dengan baik dalam perusahaan tempatnya bekerja. Hanya 7,7 % yang menyatakan tidak setuju. Selain itu, ada 83,8% dari responden yang bekerja/berstatus karyawan menyatakan setuju pelatihan yang diambil sesuai dengan kebutuhannya dalam bekerja. Namun masih ada 16,2 % yang tidak setuju. Di antara responden yang bekerja, 96,8% menyatakan mampu beradaptasi dengan baik di dunia kerja setelah mengikuti pelatihan.
Untuk responden yang berwirausaha, 92,8% mengaku memiliki kreatifitas yang lebih baik, 83,3% mengaku mampu memilih bahan baku berkualitas, dan 79,1% dapat memiliki alat produksi yang lebih baik.
“Untuk indikator memiliki alat produksi ini, yang tidak setuju masih cukup besar yaitu sekitar 21%. Dugaan saya karena alat produksi terkait ke permodalan yang mungkin harganya cukup mahal,” kata Fadhli.
Survei yang dilakukan oleh Cyrus Network ini dilaksanakan pada 1-5 Mei 2021 dengan wawancara menggunakan telepon. Dari data populasi berupa nomer telepon penerima Program Kartu Prakerja yang tersedia untuk dijadikan kerangka sampling, diambil 2.000 responden secara acak menggunakan metode simple random sampling. Margin of error survei ini +-2, 24% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Editor : Mohamad Nur Asikin
Credit: Source link